Delapan Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Diterjang Banjir Bandang

Selasa, 10 Oktober 2017 - 05:15 WIB
Delapan Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Diterjang Banjir Bandang
Delapan Kecamatan di Kabupaten Bogor Rawan Diterjang Banjir Bandang
A A A
BOGOR - Sedikitnya 22 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor rawan terjadi pergerakan tanah, khususnya saat musim hujan. Dari jumlah itu, delapan kecamatan berpotensi banjir bandang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Koesparmanto, menyatakan, potensi gerakan tanah pada bulan Oktober tahun ini terjadi peningkatan. "Berdasarkan pusat informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, dan Kementerian ESDM. Sebanyak 22 kecamatan di kabupaten Bogor memiliki potensi gerakan tanahnya dengan intensitas menengah hingga tinggi," ujarya, Senin (9/10/2017).

Adapun ke-22 kecamatan yang rawan pergerakan tanah, yakni Kecamatan Babakanmadang, Bojonggede, Caringin, Cariu, Ciampea, Ciawi, Cibinong, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Cijeruk, Cileungsi, Ciomas, Cisarua, Ciseeng, Citeureup, Dramaga, Gunungputri, Gunungsindur, Jasinga, Jonggol, dan Kemang.

Sedangkan delapan kecamatan berpotensi banjir bandang,yakni Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, dan Kemang. Selebihnya masuk kategori menengah hingga tinggi tanpa berpotensi banjir bandang.

"Data tersebut adalah data pergerakan tanah di bulan Oktober, sehingga pada bulan depan kemungkinan ada perubahan kembali terkait data pergerakan tersebut," katanya.

Karena itu, ia meminta pontensi timbulnya korban jiwa dari bencana gerakan tanah di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor itu harus diwaspadai oleh aparatur kecamatan, desa maupun masyarakat.

"Saya minta para camat dan kepala desa agar selalu mewaspadai terjadinya bencana pergerakan tanah maupun longsor agar tidak menimbulkan korban. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan deras," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Sumardi mengatakan, pihaknya sudah berkordinasi dengan aparat pemerintah desa yang wilayahnya rawan bencana. Pelatihan dalam menghadapi situasi darurat saat terjadi bencana pun sudah dilakukan untuk meminimalisir terjadinya korban ketika terjadi bencana.

Menurut Sumardi, titik rawan bencana di Kabupaten Bogor, yakni kawasan Puncak, Sukamakmur, Gunungputri, Pamijahan, Sukajaya, serta Leuwiliang. "Daerah tersebut masuk dalam zona merah rawan bencana longsor dan banjir, sehingga warga harus lebih meningkatkan kewaspadaan saat hujan mulai turun," tandasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6152 seconds (0.1#10.140)