Kereta Anjlok, PT KCI Beri Waktu 3 Hari untuk Refund Tiket
A
A
A
JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku telah melakukan berbagai upaya ketika peristiwa gangguan perjalanan kereta api terjadi. Proses evakuasi hingga informasi kepada penumpang dilakukan selang beberapa menit usai kejadian.
"SOP nya telah ada. Kami mengupayakan untuk melakukan evakuasi darurat mulai menurunkan penumpang ke kereta hingga mengarahkan keluar stasiun," kata Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa kepada SINDOnews, Rabu (4/10/2017).
Selain itu, melalui program sistematis, seluruh akun medsos, mulai dari Facebook, Twitter, hingga Instagram kemudian langsung memposting data real time peristiwa. Termasuk menyarankan agar penumpang commuter line mengalihkan menggunakan transportasi lain.
Upaya lain yang dilakukan KCI adalah melakukan informasi kepada penumpang yang telah berada di stasiun stasiun mengalami dampak kecelakaan. Informasi melalui pengeras suara tak henti hentinya dilakukan oleh operator stasiun hingga melalui PIB (Passenggers Information Board) di setiap stasiun.
Cara demikian, diakui Eva telah memberikan informasi menyeluruh tentang dampak kecelakaan terjadi. Sehingga calon penumpang bia melakukan antisipasi.
Sedangkan terhadap upaya men-tapping KMT yang mengalami gangguan. KCI sadar betul, peristiwa gangguan kereta berimbas antrean mengular di beberapa titik loket stasiun. Akibatnya banyak penumpang kemudian enggan melakukan tapping kartu lantaran melompat ke luar stasiun demi mempersingkat waktu.
Terhadap hal ini, Eva mengatakan, KCI telah memberikan toleransi terhadap hal ini. Para penumpang bisa melakukan refund kartu dalam waktu 3x24 jam dan tak di kenai denda. "Artinya, ini merupakan komitmen kami dalam meningkatkan dan menjaga pelayanan commuter line," kata Eva.
Sebelumnya sejumlah penumpang mengeluhkan dengan kondisi anjloknya Commuter Line 1530 rute angke - Bogor yang mengalami anjlok disekitaran stasiun Manggarai, Selasa (3/10/2017) siang. Para penumpang Commuter line mengakui PT KCI tak memberikan informasi sehingga membuat puluhan ribu penumpang dari bekasi dan bogor maupun menuju kearah tempat itu menjadi terlantar.
"SOP nya telah ada. Kami mengupayakan untuk melakukan evakuasi darurat mulai menurunkan penumpang ke kereta hingga mengarahkan keluar stasiun," kata Vice President Coorporate Communication PT KCI, Eva Chairunissa kepada SINDOnews, Rabu (4/10/2017).
Selain itu, melalui program sistematis, seluruh akun medsos, mulai dari Facebook, Twitter, hingga Instagram kemudian langsung memposting data real time peristiwa. Termasuk menyarankan agar penumpang commuter line mengalihkan menggunakan transportasi lain.
Upaya lain yang dilakukan KCI adalah melakukan informasi kepada penumpang yang telah berada di stasiun stasiun mengalami dampak kecelakaan. Informasi melalui pengeras suara tak henti hentinya dilakukan oleh operator stasiun hingga melalui PIB (Passenggers Information Board) di setiap stasiun.
Cara demikian, diakui Eva telah memberikan informasi menyeluruh tentang dampak kecelakaan terjadi. Sehingga calon penumpang bia melakukan antisipasi.
Sedangkan terhadap upaya men-tapping KMT yang mengalami gangguan. KCI sadar betul, peristiwa gangguan kereta berimbas antrean mengular di beberapa titik loket stasiun. Akibatnya banyak penumpang kemudian enggan melakukan tapping kartu lantaran melompat ke luar stasiun demi mempersingkat waktu.
Terhadap hal ini, Eva mengatakan, KCI telah memberikan toleransi terhadap hal ini. Para penumpang bisa melakukan refund kartu dalam waktu 3x24 jam dan tak di kenai denda. "Artinya, ini merupakan komitmen kami dalam meningkatkan dan menjaga pelayanan commuter line," kata Eva.
Sebelumnya sejumlah penumpang mengeluhkan dengan kondisi anjloknya Commuter Line 1530 rute angke - Bogor yang mengalami anjlok disekitaran stasiun Manggarai, Selasa (3/10/2017) siang. Para penumpang Commuter line mengakui PT KCI tak memberikan informasi sehingga membuat puluhan ribu penumpang dari bekasi dan bogor maupun menuju kearah tempat itu menjadi terlantar.
(ysw)