Genjot Kunjungan Wisman, Pemkot Tangerang Gelar Event Internasional
A
A
A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman). Pemkot akan memajukan dunia pariwisata dan membuat event berskala internasional, seperti pagelaran Festival Sungai Cisadane dan folklore.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengatakan, dalam dua kegiatan itu pihaknya telah mengundang sejumlah negara tetangga dan Amerika Latin, seperti Australia, Singapura, Brunei Darussalam, Meksiko, Filipina, India, dan Kamboja. "Kita coba, memang untuk membuat event internasional itu sudah ada arahan kepada kita. Makanya kita dorong kegiatan yang sifatnya internasinal, seperti Festival Sungai Cisadane," kata Rizal saat berbincang dengan Koran SINDO, di Pemkot Tangerang pada Selasa, 26 September 2017 kemarin.
Festival Sungai Cisadane yang diselenggarakan, pada 22-29 September 2017 itu, merupakan kegiatan rutin tahunan Pemkot Tangerang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dalam kegiatan itu turut diundang tiga negara tetangga sebagai peserta lomba dayung perahu naga, yakni dari Australia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Pada tahun ini, kita sudah coba go internasional. Rangkaian festival ini ada olahraga, hiburan, dan pameran UKM. Di bidang olahraga, ada kegiatan lomba dayung perahu naga yang dilaksanakan oleh Dispora, UKM diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM, dan kami membuat hiburannya," jelasnya.
Setiap tahun kegiatan ini dilangsungkan, animo masyarakat juga cukup bagus, dan menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahunnya. Begitupun dengan kunjungan wismannya yang terus mengalami kenaikan. Hal ini dapat terlihat dari hunian hotel-hotel dan penginapan di sekitar Sungai Cisadane.
Jumlah turis asing yang datang selama pagelaran itu diakuinya masih belum maksimal. Hanya ada seratusan orang. Hal ini dikarenakan tidak adanya event internasional yang berbarengan pada perhelatan itu, seperti seperti SEA Games, dan ASEAN Games. Diakuinya, faktor itu sangat besar artinya.
"Ternyata, event internasional itu ramainya jika berbarengan dengan SEA Games, dan ASEAN Games. Untuk itu, ke depan kegiatan ini harus dekat-dekat dengan event-event itu," terangnya.
Selain itu, kunjungan wisman juga bisa digenjot dengan adanya kerja sama dari banyak kedutaan besar, seperti dalam perhelatan Festival Budaya dan Folklore yang melibatkan sejumlah kedutaan negara di tahun lalu. Sedikitnya ada lima kedutaan besar yang dilibatkan dalam kegiatan pertukaran budaya itu.
"Untuk Folklore animonya sangat luar biasa, karena masing-masing negara mengirimkan perwakilannya sebanyak 30 orang. Ada lima negara yang terlibat dalam kegiatan itu, yakni Meksiko, Filipina, India, Kamboja, dan Indonesia pastinya. Jumlah wisman yang datang saat itu mencapai 200 orang," jelasnya.
Sementara itu, Chintya, warga Tangerang, mengaku potensi pariwisata di kota seribu industri dan sejuta jasa itu masih belum digali secara maksimal. Padahal, posisi Kota Tangerang yang memiliki Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sangat diuntungkan, sebagai pintu gerbang dunia internasional ke Indonesia.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengatakan, dalam dua kegiatan itu pihaknya telah mengundang sejumlah negara tetangga dan Amerika Latin, seperti Australia, Singapura, Brunei Darussalam, Meksiko, Filipina, India, dan Kamboja. "Kita coba, memang untuk membuat event internasional itu sudah ada arahan kepada kita. Makanya kita dorong kegiatan yang sifatnya internasinal, seperti Festival Sungai Cisadane," kata Rizal saat berbincang dengan Koran SINDO, di Pemkot Tangerang pada Selasa, 26 September 2017 kemarin.
Festival Sungai Cisadane yang diselenggarakan, pada 22-29 September 2017 itu, merupakan kegiatan rutin tahunan Pemkot Tangerang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dalam kegiatan itu turut diundang tiga negara tetangga sebagai peserta lomba dayung perahu naga, yakni dari Australia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Pada tahun ini, kita sudah coba go internasional. Rangkaian festival ini ada olahraga, hiburan, dan pameran UKM. Di bidang olahraga, ada kegiatan lomba dayung perahu naga yang dilaksanakan oleh Dispora, UKM diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM, dan kami membuat hiburannya," jelasnya.
Setiap tahun kegiatan ini dilangsungkan, animo masyarakat juga cukup bagus, dan menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahunnya. Begitupun dengan kunjungan wismannya yang terus mengalami kenaikan. Hal ini dapat terlihat dari hunian hotel-hotel dan penginapan di sekitar Sungai Cisadane.
Jumlah turis asing yang datang selama pagelaran itu diakuinya masih belum maksimal. Hanya ada seratusan orang. Hal ini dikarenakan tidak adanya event internasional yang berbarengan pada perhelatan itu, seperti seperti SEA Games, dan ASEAN Games. Diakuinya, faktor itu sangat besar artinya.
"Ternyata, event internasional itu ramainya jika berbarengan dengan SEA Games, dan ASEAN Games. Untuk itu, ke depan kegiatan ini harus dekat-dekat dengan event-event itu," terangnya.
Selain itu, kunjungan wisman juga bisa digenjot dengan adanya kerja sama dari banyak kedutaan besar, seperti dalam perhelatan Festival Budaya dan Folklore yang melibatkan sejumlah kedutaan negara di tahun lalu. Sedikitnya ada lima kedutaan besar yang dilibatkan dalam kegiatan pertukaran budaya itu.
"Untuk Folklore animonya sangat luar biasa, karena masing-masing negara mengirimkan perwakilannya sebanyak 30 orang. Ada lima negara yang terlibat dalam kegiatan itu, yakni Meksiko, Filipina, India, Kamboja, dan Indonesia pastinya. Jumlah wisman yang datang saat itu mencapai 200 orang," jelasnya.
Sementara itu, Chintya, warga Tangerang, mengaku potensi pariwisata di kota seribu industri dan sejuta jasa itu masih belum digali secara maksimal. Padahal, posisi Kota Tangerang yang memiliki Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sangat diuntungkan, sebagai pintu gerbang dunia internasional ke Indonesia.
(whb)