PT AP II Tanam 4.000 Mangrove di Pesisir Pantai Kohod

TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menanam 4.000 batang pohon mangrove di pesisir pantai di Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2012 lalu dengan menanam dan merawat pohon mangrove di pesisir Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang.

Human Capital and Finance Executive Manager Bandara Soekarno-Hatta Indah Suryandari mengatakan, tujuan dari penanaman pohon mangrove di wilayah tersebut berguna untuk merestorasi rusaknya kawasan pesisir utara Kabupaten Tangerang yang diakibatkan abrasi. Program bertema save our earth, save our life, lanjut Indah, berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem dan upaya pelestarian hutan mangrove.

“Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengintergrasikan pembangunan sektoral untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dengan memperbanyak penanaman pohon. Mengingat manfaatnya begitu besar, seluruh elemen masyarakat bahu membahu memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove,” kata Indah, Rabu (20/09/2017).

Selain turut ambil bagian dalam menanam pohon mangrove, turut dilakukan juga tebar ribuan benih ikan di wilayah tersebut. Indah menuturkan, bumi yang kita tinggali merupakan titipan untuk diwariskan kepada anak cucu. Karena itu, penting bagi kita untuk bertanggung jawab dan bersama-sama merawat lingkungan.

“Ribuan benih ikan kita tebar, seperti ikan nila, kakap merah serta ikan bandeng,” terangnya. Perlu diketahui bersama, bahwa PT Angkasa Pura II pada 2016 lalu telah menyalurkan dana melalui program kemitraan sebesar Rp2,95 miliar kepada 108 mitra binaan dari Kota dan Kabupaten Tangerang.

Rinciannya adalah Rp 1,2 miliar untuk mitra dari Kota Tangerang dan Rp1,75 miliar untuk mitra dari Kabupaten Tangerang. Berdasarkan data unit Corporate Social Responsibility Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, nominal program kemitraan yang telah disalurkan dari 2001 hingga 2016 mencapai Rp32,59 miliar kepada total 1.812 mitra binaan.

Sedangkan untuk program bina lingkungan dari tahun 2004 hingga 2016 totalnya mencapai Rp22,4 miliar. Program bina lingkungan diberikan dalam bentuk barang seperti mobil ambulans kelililing, mobil perpustakaan keliling, gerobak sampah, kacamata, dan lain-lain atau juga dapat berupa bangunan fisik untuk fasilitas umum seperti musala, sekolah, sarana MCK, dan juga termasuk Rumah Kampung Baca yang sedang dibangun.