Pembobol Brankas di Bandara Soetta Ternyata Sangat Lihai
Pembobol Brankas di Bandara Soetta Ternyata Sangat Lihai
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan modus dan aksi yang dilakukan oleh pembobol brankas di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, diketahui kalau pelaku ternyata sangat ahli dan menguasai situasi.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Mirzal Maulana mengatakan, tersangka merupakan spesialis pembobolan brankas. Hal itu terlihat dari cara tersangka melakukan aksinya.
"Setiap kali melakukan pencurian, tersangka menggunakan jaket abu-abu, dan penutup kepala, serta masker penutup wajah agar tidak dikenali oleh kamera pengintai CCTV," ungkap Mirzal.
Di restoran Indo Cafe, tersangka memulai aksinya dengan merusak kunci lemari penyimpanan uang memakai obeng. Sedang di restoran Baso Afung, tersangka membawa brankas dengan troli.
"Brankas ditutup dengan menggunakan boks barang. Setelah itu, dibawa ke rumah kontrakannya dengan motor. Brankas lalu dibuka secara paksa dengan memakai linggis, obeng, dan gergaji," jelasnya.
Untuk di restoran Mochi Sweet, tersangka beraksi dengan cara mengambil kunci rollingdoor yang disimpan karyawan di atas etalase. Lalu masuk ke dalam dan mengambil uang yang ada di laci kasir.
"Tersangka sudah hafal betul tempat-tempat menyimpan uang di restoran itu, karena sehari-hari dia bekerja sebagai office boy. Sebelum beraksi, tersangka mengamati lebih dahulu," tegasnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukiman paling lama 7 tahun. Saat ini tersangka telah mendekam di ruang tahanan Mapolresta Bandara Soetta.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Mirzal Maulana mengatakan, tersangka merupakan spesialis pembobolan brankas. Hal itu terlihat dari cara tersangka melakukan aksinya.
"Setiap kali melakukan pencurian, tersangka menggunakan jaket abu-abu, dan penutup kepala, serta masker penutup wajah agar tidak dikenali oleh kamera pengintai CCTV," ungkap Mirzal.
Di restoran Indo Cafe, tersangka memulai aksinya dengan merusak kunci lemari penyimpanan uang memakai obeng. Sedang di restoran Baso Afung, tersangka membawa brankas dengan troli.
"Brankas ditutup dengan menggunakan boks barang. Setelah itu, dibawa ke rumah kontrakannya dengan motor. Brankas lalu dibuka secara paksa dengan memakai linggis, obeng, dan gergaji," jelasnya.
Untuk di restoran Mochi Sweet, tersangka beraksi dengan cara mengambil kunci rollingdoor yang disimpan karyawan di atas etalase. Lalu masuk ke dalam dan mengambil uang yang ada di laci kasir.
"Tersangka sudah hafal betul tempat-tempat menyimpan uang di restoran itu, karena sehari-hari dia bekerja sebagai office boy. Sebelum beraksi, tersangka mengamati lebih dahulu," tegasnya.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukiman paling lama 7 tahun. Saat ini tersangka telah mendekam di ruang tahanan Mapolresta Bandara Soetta.
(ysw)
Explore More