Kebakaran di Bekasi, Seorang Lansia Jadi Korban
A
A
A
BEKASI - Kebakaran hebat melahap sebuah rumah di Jalan Pulo Sirih Tengah Blok EB Nomor 275 RT 04/14, Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Pemilik rumah bernama Yusuf Handoyo Ongko Wijoyo (70) ditemukan tewas setelah petugas berhasil menjinakan api.
”Korban bukan tewas terbakar, namun kehabisan oksigen akibat berusaha memadamkan api,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Purwanto di lokasi, Rabu (30/8/2017).
Menurutnya, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dan penyebab kebakaran tersebut berasal dari kompor gas rumah korban. Saat kejadian, kedua anaknya, L (12) dan EH (10) hendak keluar rumah untuk membeli makanan, mereka melihat sang ayah sedang memasak ayam di dapur.
Beberapa saat kemudian, tetangga korban mendapati kepulan asap dan lidah api menyeruak di rumah Yusuf. Saksi dan warga kemudian menghampiri rumah korban untuk melihat kondisi rumahnya. ”Warga melihat kepulan asap dari rumah korban,” kataPurwanto kepada wartawan di lokasi.
Purwanto mengatakan, saat itu warga melihat korban berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya. Warga sekitar kemudian memanggil korban agar segera keluar dari dalam rumah karena lidah api semakin membesar. Namun, korban terus berusaha memadamkan api menggunakan air.
”Mungkin tidak kuat menahan kepulan asap, tubuh korban terjatuh pingsan,” ungkapnya. Tak lama tubuh korban terjatuh, kata dia, material atap rumah langsung rubuh menimpanya. Sementara warga yang melihat kejadian itu, hanya bisa berteriak histeris dan memanggil petugas pemadam kebakaran.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Wahyudi mememastikan, korban tewas bukan karena terbakar. Meski begitu, ada beberapa bagian di tubuh korban yang mengalami luka bakar akibat insiden tersebut. ”Luka bakar ada di beberapa bagian tubuhnya,” katanya.
Dedi mengungkapkan, sampai saat ini polisi masih mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan menggali keterangan para saksi di lapangan. Petugas juga telah memasang garis polisi, untuk mempermudah penyelidikan di lokasi. Bahkan, api membakar rumah warga di samping kiri, kanan dan belakang.
Hanya saja bagian yang terbakar adalah bagian atap atau tembok yang bersebelahan dengan rumah korban. ”Tapi yang paling parah rumah korban. Rumahnya hangus terbakar. Saat ini kasus ini masih dalam pendalaman kami, beberapa saksi masih kita minta keteranganya,” tukasnya.
”Korban bukan tewas terbakar, namun kehabisan oksigen akibat berusaha memadamkan api,” ujar Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Purwanto di lokasi, Rabu (30/8/2017).
Menurutnya, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dan penyebab kebakaran tersebut berasal dari kompor gas rumah korban. Saat kejadian, kedua anaknya, L (12) dan EH (10) hendak keluar rumah untuk membeli makanan, mereka melihat sang ayah sedang memasak ayam di dapur.
Beberapa saat kemudian, tetangga korban mendapati kepulan asap dan lidah api menyeruak di rumah Yusuf. Saksi dan warga kemudian menghampiri rumah korban untuk melihat kondisi rumahnya. ”Warga melihat kepulan asap dari rumah korban,” kataPurwanto kepada wartawan di lokasi.
Purwanto mengatakan, saat itu warga melihat korban berupaya memadamkan api menggunakan alat seadanya. Warga sekitar kemudian memanggil korban agar segera keluar dari dalam rumah karena lidah api semakin membesar. Namun, korban terus berusaha memadamkan api menggunakan air.
”Mungkin tidak kuat menahan kepulan asap, tubuh korban terjatuh pingsan,” ungkapnya. Tak lama tubuh korban terjatuh, kata dia, material atap rumah langsung rubuh menimpanya. Sementara warga yang melihat kejadian itu, hanya bisa berteriak histeris dan memanggil petugas pemadam kebakaran.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Dedi Wahyudi mememastikan, korban tewas bukan karena terbakar. Meski begitu, ada beberapa bagian di tubuh korban yang mengalami luka bakar akibat insiden tersebut. ”Luka bakar ada di beberapa bagian tubuhnya,” katanya.
Dedi mengungkapkan, sampai saat ini polisi masih mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan menggali keterangan para saksi di lapangan. Petugas juga telah memasang garis polisi, untuk mempermudah penyelidikan di lokasi. Bahkan, api membakar rumah warga di samping kiri, kanan dan belakang.
Hanya saja bagian yang terbakar adalah bagian atap atau tembok yang bersebelahan dengan rumah korban. ”Tapi yang paling parah rumah korban. Rumahnya hangus terbakar. Saat ini kasus ini masih dalam pendalaman kami, beberapa saksi masih kita minta keteranganya,” tukasnya.
(ysw)