DKI Akan Bangun Jalan di Atas Tanggul hingga Banten

Kamis, 24 Agustus 2017 - 06:33 WIB
DKI Akan Bangun Jalan di Atas Tanggul hingga Banten
DKI Akan Bangun Jalan di Atas Tanggul hingga Banten
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Pemprov Banten, dan Kabupaten Tangerang menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) perihal pembangunan. Proyek jalan di atas tanggul pesisir pantai utara Jakarta hingga Banten siap dijalankan.

Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, setelah lakukan perjanjian kerja sama dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dalam waktu dekat ini mau menelusuri pesisir pantai utara Jakarta hingga ke Provinsi Banten. Rencananya, titik awalnya dari Pantai Ancol menuju ke arah barat atau arah Tanjung Pasir.

"Tadi saya tanya kira-kira dari batas Jakarta ke Tanjung Pasir itu berapa kilometer? 15 kilometer. Kalau itu dibikin jalan di pinggir laut, itu jadi bagus, jadi area publik. Jadi kalau mau lihat laut enggak harus bayar," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.

Saefullah menjelaskan, Jakarta mulai dari timur ke barat sudah terpasang betonisasi dan tidak lagi mengalami abrasi. Sedangkan arah barat dari Pantai Ancol belum terpasang dan kebetulan disampaikan juga, bahwa kawasan Tanjung Pasir mengalami abrasi hingga 300 meter.

Untuk itu, lanjut Saefullah, DKI sepakat bekerja sama untuk membangun tanggul dari program NCICD hingga ke wilayah Banten dengan jarak 15 kilometer. Nantinya, bagian atas tanggul tersebut digunakan sebagai jalan. Sehingga bisa menjadi alternatif mengurai kemacetan di kawasan sekitar.

"Kita tunggu permohonannya dari pengembang belum ada. Dirapatkan bersama, kita tunggu saja nanti seperti apa? Terpenting azas manfaatnya dapat dirasakan masyarakat," katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kerja sama tidak hanya pembangunan fisik seperti pembangunan tanggul dan dermaga Cituis, busway dan infrastruktur sumber daya air. Menurutnya, kerja sama juga akan meliputi bidang ketahanan pangan.

Sebab, lanjut Djarot, dirinya baru mengetahui bahwa Banten juga penghasil beras dan selama ini masuk ke Karawang baru ke Jakarta. "Kenapa tidak potong jalur distribusinya langsung ke Banten. Itukan dapat menekan cost produksi. Dengan begitu, harga di pasaran lebih stabil dan bisa dikendalikan," kata Djarot.

Adapun pembiayaan program kerja sama nantinya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI dan Pemerintah Pusat. Untuk pembangunan fisik, pihak Tangerang dan Banten lebih dahulu membuat rumusan dan usulan program. Bila hasil kajian usulan itu dinilai prioritas, DKI akan memberikan bantuan.

"Termasuk pengembangan Kepulauan Seribu gabung dengan Kabupaten Tangerang. Seperti halnya dermaga Cituis, pembangunan situ dan sungai," katanya.

Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim mengakui, pihaknya memang menantikan perluasan kerja sama tidak hanya pembangunan fisik jalan di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang serta kota Tangerang Selatan. Menurutnya, banyak potensi Provinsi Banten yang bisa dikerjasamakan dengan DKI.

"Kalau dengan kota dan kabupaten Tangerang, sejak saya wali kota sudah. Begitu saya jadi gubernur saya berharap Pak Djarot bisa memperluas karena kita punya potensi luar biasa, seperti daging ikan, beras dan sayur-sayuran," ujar Wahidin.

Sedangkan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, kerja sama akan membawa manfaat yang besar bagi warga di kedua provinsi. Karena itu, dia berencana segera menyusun program agar bisa diusulkan pada 2018.

"Dermaga Cituis dan Dermaga Tanjung Pasir mudah-mudahan bisa realisasi 2018. Kita susun dahulu programnya untuk 2018," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9705 seconds (0.1#10.140)