Gawat, Koridor 13 Transjakarta Tidak Ada Penerangan Jalan
A
A
A
JAKARTA - Kendati akan diresmikan dalam waktu dekat, ternyata koridor 13 Transjakarta rute Tendean-Ciledug belum ada penerangan jalan. Agar Koridor 13 bisa segera difungsikan, Dinas Bina Marga Pemprov DKI akan memasang lampu sementara di sejumlah titik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Syamsul Bakhri mengatakan pihaknya terpaksa memutus kontrak pemasangan PJU di Koridor 13. Pemutusan kontrak bernilai Rp14 miliar ini dilakukan karena kontraktor baru memasang PJU hanya 0,36 persen.
"Jadi karena tidak ada perkembangan. Mulai hari ini, kami putus kontraknya," katanya kepada KORAN SINDO, Senin (14/8/2017).
Pemutusan ini merupakan buntut panjang dari teguran yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Energi terhadap pemasangan lampu PJU di kawasan itu. Kontraktor sudah diberikan surat peringatan pertama keluar pada 22 Juni 2017, kedua 19 Juli 2017, dan ketiga 3 Agustus 2017 lalu.
Padahal dalam pemasangannya PJU di fly over itu, Pemprov DKI Jakarta tidak terlalu minta secara spesifik. Hanya ornamen gigi balang (lampu kelap kelip) berwarna ijo kuning di pinggiran jalan agar terlihat serasi dengan pinggiran JPO.
Sementara selebihnya, lampu yang terpasang mirip dengan fly over lainnya, seperti tiang, lampu, dan panel listrik. "Yah mirip mirip kaya lampu pada fly over pada umumnya," cetus Syamsul.
Sementara itu, agar Koridor 13 tetap berfungsi dengan baik, pihaknya akan menebar lampu sementara yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Ia pun segera mengkoordinasikan hal ini untuk mempercepat pemasangan itu.
Hanya saja dalam pemasangan lampu itu, lanjut Syamsul, tidak semua ruas fly over akan tercover penerangan jalan. Hanya beberapa titik jalan yang dianggapnya darurat untuk dipasang, mengingat kesedian lampu yang cukup terbatas. "Yah kita prioritaskan di atas fly over dan spot-spot yang gelap saja," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Syamsul Bakhri mengatakan pihaknya terpaksa memutus kontrak pemasangan PJU di Koridor 13. Pemutusan kontrak bernilai Rp14 miliar ini dilakukan karena kontraktor baru memasang PJU hanya 0,36 persen.
"Jadi karena tidak ada perkembangan. Mulai hari ini, kami putus kontraknya," katanya kepada KORAN SINDO, Senin (14/8/2017).
Pemutusan ini merupakan buntut panjang dari teguran yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Energi terhadap pemasangan lampu PJU di kawasan itu. Kontraktor sudah diberikan surat peringatan pertama keluar pada 22 Juni 2017, kedua 19 Juli 2017, dan ketiga 3 Agustus 2017 lalu.
Padahal dalam pemasangannya PJU di fly over itu, Pemprov DKI Jakarta tidak terlalu minta secara spesifik. Hanya ornamen gigi balang (lampu kelap kelip) berwarna ijo kuning di pinggiran jalan agar terlihat serasi dengan pinggiran JPO.
Sementara selebihnya, lampu yang terpasang mirip dengan fly over lainnya, seperti tiang, lampu, dan panel listrik. "Yah mirip mirip kaya lampu pada fly over pada umumnya," cetus Syamsul.
Sementara itu, agar Koridor 13 tetap berfungsi dengan baik, pihaknya akan menebar lampu sementara yang dimiliki oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Ia pun segera mengkoordinasikan hal ini untuk mempercepat pemasangan itu.
Hanya saja dalam pemasangan lampu itu, lanjut Syamsul, tidak semua ruas fly over akan tercover penerangan jalan. Hanya beberapa titik jalan yang dianggapnya darurat untuk dipasang, mengingat kesedian lampu yang cukup terbatas. "Yah kita prioritaskan di atas fly over dan spot-spot yang gelap saja," katanya.
(ysw)