Ini Pengakuan Pacar Kapten Perampokan Berdarah di SPBU Daan Mogot
A
A
A
JAKARTA - Polisi sudah membekuk pelaku perampokan berdarah yang menyebabkan kematian Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat. Para pelaku mengaku tahu soal perampokan karena diajari oleh kapten SFL yang juga eksekutor dalam kasus itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan saat merelease kasus perampokan Davidson pada Rabu (21/6/2017). Dalam kesempatan itu, kapolda juga sempat menginterogasi kembali para pelaku yang telah ditangkap.
Salah satunya RCL, kekasih SFL selaku eksekutor sekaligus kapten kawanan rampok tersebut. "Saya kenal di karaoke, dahulu dengan SFL," ujar RCL di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6/2017).
RCL mengaku kalau dahulu dia berprofesi sebagai Ladies Companion di sebuah karaoke di Hotel Grand Menteng, Jakarta Timur. Dia lantas bercerita bagaiamana caranya menyewa Apartemen untuk para pelaku bersembunyi dan merencanakan aksinya.
"Saya menyewa apartemen tersebut dengan nama saya, karena KTP saya itu KTP Jakarta, jadi gampang buat nyewa tempat," tuturnya.
RCL juga mengakui kalau dia dipaksa oleh SFL untuk ikut serta membantu perencanaan aksi perampokannya. Selain DTK, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan juga menginterogasi pelaku lainnya, yakni DTK yang merupakan anggota komplotan tersebut.
"Saya dapat bagian Rp14.200.000, yang ini saya pakai untuk membiayai pencalonan saya sebagai calon kepala desa," terang DTK.
Iriawan juga melontarkan pertanyaan terhadap TP, yang berperan menggembosi ban mobil Davidson. Dia mengaku telah diajari cara membuat paku dari payung bekas yang digunakan untuk menggemboskan ban mobil korban oleh SFL.
"Total ada 11 pelaku, sudah kita amankan 7. Yang meninggal dunia ada 2, jadi ada 5 yang kita amankan, 4 orang lagi masih kita buru," kata Iriawan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan saat merelease kasus perampokan Davidson pada Rabu (21/6/2017). Dalam kesempatan itu, kapolda juga sempat menginterogasi kembali para pelaku yang telah ditangkap.
Salah satunya RCL, kekasih SFL selaku eksekutor sekaligus kapten kawanan rampok tersebut. "Saya kenal di karaoke, dahulu dengan SFL," ujar RCL di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6/2017).
RCL mengaku kalau dahulu dia berprofesi sebagai Ladies Companion di sebuah karaoke di Hotel Grand Menteng, Jakarta Timur. Dia lantas bercerita bagaiamana caranya menyewa Apartemen untuk para pelaku bersembunyi dan merencanakan aksinya.
"Saya menyewa apartemen tersebut dengan nama saya, karena KTP saya itu KTP Jakarta, jadi gampang buat nyewa tempat," tuturnya.
RCL juga mengakui kalau dia dipaksa oleh SFL untuk ikut serta membantu perencanaan aksi perampokannya. Selain DTK, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan juga menginterogasi pelaku lainnya, yakni DTK yang merupakan anggota komplotan tersebut.
"Saya dapat bagian Rp14.200.000, yang ini saya pakai untuk membiayai pencalonan saya sebagai calon kepala desa," terang DTK.
Iriawan juga melontarkan pertanyaan terhadap TP, yang berperan menggembosi ban mobil Davidson. Dia mengaku telah diajari cara membuat paku dari payung bekas yang digunakan untuk menggemboskan ban mobil korban oleh SFL.
"Total ada 11 pelaku, sudah kita amankan 7. Yang meninggal dunia ada 2, jadi ada 5 yang kita amankan, 4 orang lagi masih kita buru," kata Iriawan.
(pur)