Kemacetan di Tanah Abang Kian Parah
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, makin tak terkendali. Kepadatan kendaraan di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu menjadi tersendat.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pedagang dan parkir liar yang berhamburan di bibir jalan. Membuat jalanan semakin menyempit dan menumpuk membuat kemacetan tak terhindarkan.
Pantauan di lokasi, setiap menjelang ashar, kemacetan di Tanah Abang makin parah. Antrean kendaraan mengular terlihat mulai dari Blok C hingga kawasan Petamburan, Slipi. Sementara di arah Thamrin, kemacetan makin parah, adanya underpass di depan blok G tak mampu mengendalikan kemacetan di kawasan itu.
"Jadi, kalau anda mau ngabuburit buka puasa, mendingan datang ke Tanah Abang, dua kali ke sini dari siang juga bakal buka kok," sindir Romli (39), salah seorang pengendara di Tanah Abang, Jumat (2/6/2017).
Sebagai tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan Tanah Abang, Romli mengakui, sejak awal Ramadan hingga kini kwasan Tanah Abang kian parah. Dahulu kemacetan hanya di sekitaran blok A, kali ini, kemacetan meluas hingga ke depan museum tekstil.
Termasuk di Stasiun Tanah Abang, sekalipun arus lalu lintas telah diatur, namun hal itu tak mampu membuat kemacetan tak terhindarkan. Kendaraan makin tak terkendali karena padat.
Kemudian, SINDO menjajal jalan di kawasan Tanah Abang. Kondisi makin parah, saking parahnya, bahkan untuk mencoba jalan sepanjang 50 meter dibutuhkan waktu sekitar satu jam.
Meskipun terlihat cukup parah, namun pengemudi bajaj dan angkot tetap santai. Mereka nampak tak peduli dengan antrean kendaraan di belakangnya.
"Coba saja enggak ada angkutan kota yang ngetem, mungkin jauh lebih baik," kata Tito (28), pengemudi lainnya.
Wakadishubtrans DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengakui kemacetan di Tanah Abang makin parah. Meskipun sudah terdapat anggota dan penertiban parkir liar. Namun hal itu tak mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di Tanah abang.
Meski demikian, Sigit tak hilang akal. Dirinya kerap kali menebar puluhan anggota di Tanah Abang, melakukan penilangan terhadap sopir angkutan yang membandel dan mengkandangkan kendaraanya.
Saat ini mengatasi kemacetan di Tanah Abang dan wilayah lainnya di Jakarta. Dishubtrans Jakarta tengah merancang suatu sistem mengurai kemacetan bersama dengan Dirlantas Polda Metro Jaya mengatasi kepadatan kendaraan.
"Hasil belum bisa disampaikan, masih kita analisis," tutup Sigit.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya pedagang dan parkir liar yang berhamburan di bibir jalan. Membuat jalanan semakin menyempit dan menumpuk membuat kemacetan tak terhindarkan.
Pantauan di lokasi, setiap menjelang ashar, kemacetan di Tanah Abang makin parah. Antrean kendaraan mengular terlihat mulai dari Blok C hingga kawasan Petamburan, Slipi. Sementara di arah Thamrin, kemacetan makin parah, adanya underpass di depan blok G tak mampu mengendalikan kemacetan di kawasan itu.
"Jadi, kalau anda mau ngabuburit buka puasa, mendingan datang ke Tanah Abang, dua kali ke sini dari siang juga bakal buka kok," sindir Romli (39), salah seorang pengendara di Tanah Abang, Jumat (2/6/2017).
Sebagai tukang ojek yang biasa mangkal di kawasan Tanah Abang, Romli mengakui, sejak awal Ramadan hingga kini kwasan Tanah Abang kian parah. Dahulu kemacetan hanya di sekitaran blok A, kali ini, kemacetan meluas hingga ke depan museum tekstil.
Termasuk di Stasiun Tanah Abang, sekalipun arus lalu lintas telah diatur, namun hal itu tak mampu membuat kemacetan tak terhindarkan. Kendaraan makin tak terkendali karena padat.
Kemudian, SINDO menjajal jalan di kawasan Tanah Abang. Kondisi makin parah, saking parahnya, bahkan untuk mencoba jalan sepanjang 50 meter dibutuhkan waktu sekitar satu jam.
Meskipun terlihat cukup parah, namun pengemudi bajaj dan angkot tetap santai. Mereka nampak tak peduli dengan antrean kendaraan di belakangnya.
"Coba saja enggak ada angkutan kota yang ngetem, mungkin jauh lebih baik," kata Tito (28), pengemudi lainnya.
Wakadishubtrans DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko mengakui kemacetan di Tanah Abang makin parah. Meskipun sudah terdapat anggota dan penertiban parkir liar. Namun hal itu tak mampu mengurangi kemacetan yang terjadi di Tanah abang.
Meski demikian, Sigit tak hilang akal. Dirinya kerap kali menebar puluhan anggota di Tanah Abang, melakukan penilangan terhadap sopir angkutan yang membandel dan mengkandangkan kendaraanya.
Saat ini mengatasi kemacetan di Tanah Abang dan wilayah lainnya di Jakarta. Dishubtrans Jakarta tengah merancang suatu sistem mengurai kemacetan bersama dengan Dirlantas Polda Metro Jaya mengatasi kepadatan kendaraan.
"Hasil belum bisa disampaikan, masih kita analisis," tutup Sigit.
(mhd)