Proyek Sodetan Kali Ciliwung-Cisadane Belum Ada Kejelasan
A
A
A
TANGERANG - Rencana pembangunan sodetan dari Kali Ciliwung Jakarta ke Kali Cisadane Tangerang, hingga kini masih belum jelas. Sejak pertama digagas pada 1997 hingga terakhir 2013, rencana sodetan itu tidak pernah terealisasi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane hingga kini masih belum ada perkembangan."Kayaknya belum ada perkembangannya lagi, terakhir waktu Pak Jokowi jadi Gubernur," kata Arief, kepada KORAN SINDO di Tangerang, Senin (29/5/2017).
Arief menuturkan, jika Kali Cisadane sudah dinormalisasi, lumpurnya dikeruk, dan pintu-pintu airnya diperbaiki, barulah bisa diwacanakan untuk masalah sodetan Kali Ciliwung-Cisadane. Untuk normalisasi Kali Cisadane, butuh waktu lama.
Tidak cukup satu atau dua tahun, karena Cisadane cukup panjang dan luas. Apalagi, anak Kali Cisadane, seperti Kali Cirarab, Kali Sabi dan lainnya juga perlu dinormalisasi. "Kami bukannya tidak peduli terhadap musibah banjir di Jakarta, tapi warga Kota Tangerang juga kebanjiran. Ciliwung belum disodet saja sudah bikin banjir, apalagi disodet. Kota Tangerang akan tambah kebanjiran," sambung Arief lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Nana Trisyana yang menambahkan, proyek sodetan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah pusat. Apalagi, hingga kini tidak ada pembicaraan lebih lanjut terkait rencana pembangunan sodetan itu.
"Sampai saat ini belum ada kelanjutannya. Tapi konsep itu memang ada. Itu belum dibangun. Dulu programnya sodetan itu kan sudah dilaksanakan," kata Nana saat ditemui KORAN SINDO.
Nana menuturkan, Kementerian PU bahkan sudah membebaskan lahan di Kali Cisadane pada 2013 lalu. Seperti di daerah Neglasari, dan Karawaci. Namun, saat akan dilakukan pengerjaan pembangunan, banyak warga yang menolak proyek tersebut.
Apalagi saat itu, banjir di Kota Tangerang masih ganas-ganasnya. Warga khawatir, solusi mengatasi banjir di Jakarta itu berakibat banjir yang semakin parah di Tangerang.
Menurut Nana, sodetan Kali Ciliwung-Cisadane sebenarnya aman dilakukan. Sebab sudah ada kajian yang lebih dalam terkait banjir yang ada di dua kali besar itu. "Ini program pemerintah pusat. Tapi saat ini belum dilanjutkan lagi. Belum dibangun. Karena sejak ditangguhkan itu belum bisa diterima. Kekhawatiran warga yang menolak, banjir akan semakin besar dengan adanya sodetan itu," ujarnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane hingga kini masih belum ada perkembangan."Kayaknya belum ada perkembangannya lagi, terakhir waktu Pak Jokowi jadi Gubernur," kata Arief, kepada KORAN SINDO di Tangerang, Senin (29/5/2017).
Arief menuturkan, jika Kali Cisadane sudah dinormalisasi, lumpurnya dikeruk, dan pintu-pintu airnya diperbaiki, barulah bisa diwacanakan untuk masalah sodetan Kali Ciliwung-Cisadane. Untuk normalisasi Kali Cisadane, butuh waktu lama.
Tidak cukup satu atau dua tahun, karena Cisadane cukup panjang dan luas. Apalagi, anak Kali Cisadane, seperti Kali Cirarab, Kali Sabi dan lainnya juga perlu dinormalisasi. "Kami bukannya tidak peduli terhadap musibah banjir di Jakarta, tapi warga Kota Tangerang juga kebanjiran. Ciliwung belum disodet saja sudah bikin banjir, apalagi disodet. Kota Tangerang akan tambah kebanjiran," sambung Arief lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Nana Trisyana yang menambahkan, proyek sodetan tersebut sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah pusat. Apalagi, hingga kini tidak ada pembicaraan lebih lanjut terkait rencana pembangunan sodetan itu.
"Sampai saat ini belum ada kelanjutannya. Tapi konsep itu memang ada. Itu belum dibangun. Dulu programnya sodetan itu kan sudah dilaksanakan," kata Nana saat ditemui KORAN SINDO.
Nana menuturkan, Kementerian PU bahkan sudah membebaskan lahan di Kali Cisadane pada 2013 lalu. Seperti di daerah Neglasari, dan Karawaci. Namun, saat akan dilakukan pengerjaan pembangunan, banyak warga yang menolak proyek tersebut.
Apalagi saat itu, banjir di Kota Tangerang masih ganas-ganasnya. Warga khawatir, solusi mengatasi banjir di Jakarta itu berakibat banjir yang semakin parah di Tangerang.
Menurut Nana, sodetan Kali Ciliwung-Cisadane sebenarnya aman dilakukan. Sebab sudah ada kajian yang lebih dalam terkait banjir yang ada di dua kali besar itu. "Ini program pemerintah pusat. Tapi saat ini belum dilanjutkan lagi. Belum dibangun. Karena sejak ditangguhkan itu belum bisa diterima. Kekhawatiran warga yang menolak, banjir akan semakin besar dengan adanya sodetan itu," ujarnya.
(whb)