Kericuhan Transportasi Online dan Konvensional Akibat Tak Adanya Regulasi
A
A
A
JAKARTA - Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul menilai, transportasi online yang kini tengah digandrungi masyarakat berpotensi menyebabkan kericuhan. Martinus mengatakan, dengan adanya regulasi yang belum jelas, menyebabkan adanya kecemburuan sosial hingga menyebabkan perselisihan dengan transportasi konvensional.
" Ada potensi itu (kecemburuan sosial), karena biar bagaimanapun, transportasi online ini tengah digandrungi masyarakat," ujarnya saat Talkshow Polemik Radio SINDO Tri Jaya Network di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2017).
Menurutnya, potensi konflik ini rata-rata terjadi di daerah pinggiran kota, dimana disana banyak angkutan umum yang menggantungkan hidupnya dari penumpang.
"Dampaknya seperti yang terjadi di Tangerang dan Bogor. Disana masih banyak angkot yang merasa tersisih dengan menjamurnya transportasi online," tuturnya.
"Apalagi yang di Bandung lalu, kan ada korban juga dari anak-anak yang merasakan trauma helling dari perseteruan ini," imbuhnya.
Martinus pun berharap, agar pemerintah mau menyediakan payung hukum yang jelas agar permasalahan ini segera diselesaikan.
"Polisi pun seperti itu, kami akan menindak pelaku anarkistis yang memicu kericuhan antar angkutan umum," katanya.
" Ada potensi itu (kecemburuan sosial), karena biar bagaimanapun, transportasi online ini tengah digandrungi masyarakat," ujarnya saat Talkshow Polemik Radio SINDO Tri Jaya Network di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2017).
Menurutnya, potensi konflik ini rata-rata terjadi di daerah pinggiran kota, dimana disana banyak angkutan umum yang menggantungkan hidupnya dari penumpang.
"Dampaknya seperti yang terjadi di Tangerang dan Bogor. Disana masih banyak angkot yang merasa tersisih dengan menjamurnya transportasi online," tuturnya.
"Apalagi yang di Bandung lalu, kan ada korban juga dari anak-anak yang merasakan trauma helling dari perseteruan ini," imbuhnya.
Martinus pun berharap, agar pemerintah mau menyediakan payung hukum yang jelas agar permasalahan ini segera diselesaikan.
"Polisi pun seperti itu, kami akan menindak pelaku anarkistis yang memicu kericuhan antar angkutan umum," katanya.
(sms)