Pengamat Sarankan Bawaslu dan KPU DKI Beri Sanksi Pelaku Kampanye Hitam
A
A
A
JAKARTA - Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (PRIMA), Sya'roni meminta KPU dan Bawaslu DKI menindak tegas pelaku kampanye hitam dalam perhelatan Pilgub DKI 2017. Salah satu paslon yang kerap diterpa kampanye hitam yakni paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Bawaslu dan KPUD harus proaktif mengusut adanya kampanye hitam dan menghukum siapapun yang terbukti melakukannya," tegas Sya'roni kepada Okezone, Kamis (23/3/2017).
Sya'roni menilai kampanye hitam dengan berbagai bentuk sangat mencederai demokrasi. Karenanya, hal itu sangatlah dilarang.
"Kampanye hitam, apapun bentuknya dan ditujukan kepada siapa pun, sangat dilarang dan bisa menodai pesta demokrasi," katanya.
Sekadar diketahui, paslon Anies-Sandi diserang kampanye hitam bertubi-tubi. Beberapa bentuk kampanye hitam itu yakni beredarnya kontrak politik syariat Islam antara paslon nomor urut tiga dengan perwakilan sejumlah ormas Islam.
Anies-Sandi pun sudah mengklarafikasinya bahwa itu hoax dan telah melaporkan hal ini ke Bawaslu DKI.
Kemudian, ditemukan juga puluhan ribu brosur yang isinya menyudutkan Anies-Sandi di kawasan Jakarta Timur. Akibatnya, Panwaslu kawasan setempat menyita dan mengungkap dalang dibalik penyebaran brosur tersebut.
"Bawaslu dan KPUD harus proaktif mengusut adanya kampanye hitam dan menghukum siapapun yang terbukti melakukannya," tegas Sya'roni kepada Okezone, Kamis (23/3/2017).
Sya'roni menilai kampanye hitam dengan berbagai bentuk sangat mencederai demokrasi. Karenanya, hal itu sangatlah dilarang.
"Kampanye hitam, apapun bentuknya dan ditujukan kepada siapa pun, sangat dilarang dan bisa menodai pesta demokrasi," katanya.
Sekadar diketahui, paslon Anies-Sandi diserang kampanye hitam bertubi-tubi. Beberapa bentuk kampanye hitam itu yakni beredarnya kontrak politik syariat Islam antara paslon nomor urut tiga dengan perwakilan sejumlah ormas Islam.
Anies-Sandi pun sudah mengklarafikasinya bahwa itu hoax dan telah melaporkan hal ini ke Bawaslu DKI.
Kemudian, ditemukan juga puluhan ribu brosur yang isinya menyudutkan Anies-Sandi di kawasan Jakarta Timur. Akibatnya, Panwaslu kawasan setempat menyita dan mengungkap dalang dibalik penyebaran brosur tersebut.
(ysw)