Strategi Ahok-Djarot Hadapi Putaran Kedua Pilgub DKI
A
A
A
JAKARTA - Kubu pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengevaluasi strategi yang diterapkan pada putaran pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Saat ini Tim Ahok-Djarot menyusun strategi pemenangan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, April nanti.
"Tim kami sudah konsolidasi dan mepatkan barisan, ada pembenahan manajemen pemenangan dan strategi dan itu semua menyatu dengan kekuatan relawan. Kekuatan pergerakan bersama ini akan bergerak dan menggunakan peta politik yang jauh lebih konkret dari hasil pilkada putaran pertama," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017).
Adapun evaluasi menyangkut beberapa aspek antara lain strategi, komunikasi politik dan pengorganisasian rakyat.
"Kemudian bagaimana kita semua bisa bergerak agar setiap pemilih bisa dipastikan untuk mendapat C6 meskipun undangan C6 itu bukan penentu tidaknya seseorang bisa memilih, tapi yang terpenting adalah masuk dalam DPT (daftar pemilih tetap)," tuturnya.
Pihaknya juga telah menempatkan beberapa titik strategis seperti media center, rumah pemenangan untuk mempermudah dan memperlancar strategi yang telah ditetapkan.
"Kemudian ada semangat gotong-royong, ada beberapa pembenahan dilakukan termasuk mecia center itu nanti dipusatkan di Cemara. Kemudian pusat pergerakan itu di Rumah Lembang, sudah ada dapur umum, kemudian tim khusus juga ada di (Jalan) Proklamasi, berkaitan dengan membantu KPU di dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap," tutupnya.
Saat ini Tim Ahok-Djarot menyusun strategi pemenangan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, April nanti.
"Tim kami sudah konsolidasi dan mepatkan barisan, ada pembenahan manajemen pemenangan dan strategi dan itu semua menyatu dengan kekuatan relawan. Kekuatan pergerakan bersama ini akan bergerak dan menggunakan peta politik yang jauh lebih konkret dari hasil pilkada putaran pertama," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Hotel Borobudur, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017).
Adapun evaluasi menyangkut beberapa aspek antara lain strategi, komunikasi politik dan pengorganisasian rakyat.
"Kemudian bagaimana kita semua bisa bergerak agar setiap pemilih bisa dipastikan untuk mendapat C6 meskipun undangan C6 itu bukan penentu tidaknya seseorang bisa memilih, tapi yang terpenting adalah masuk dalam DPT (daftar pemilih tetap)," tuturnya.
Pihaknya juga telah menempatkan beberapa titik strategis seperti media center, rumah pemenangan untuk mempermudah dan memperlancar strategi yang telah ditetapkan.
"Kemudian ada semangat gotong-royong, ada beberapa pembenahan dilakukan termasuk mecia center itu nanti dipusatkan di Cemara. Kemudian pusat pergerakan itu di Rumah Lembang, sudah ada dapur umum, kemudian tim khusus juga ada di (Jalan) Proklamasi, berkaitan dengan membantu KPU di dalam pemutakhiran daftar pemilih tetap," tutupnya.
(dam)