Mempercantik Trotoar, Cara Bekasi Beri Kenyamanan Pejalan Kaki

Kamis, 02 Maret 2017 - 20:02 WIB
Mempercantik Trotoar,...
Mempercantik Trotoar, Cara Bekasi Beri Kenyamanan Pejalan Kaki
A A A
BEKASI - 10 Maret 2017 mendatang, Kota Bekasi memasuki usia ke 20 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta ini sangat begitu pesat. Bisa dilihat belasan apartemen berdiri megah di kota berjuluk Kota Patriot ini.

Perkembangan pesat di Kota Bekasi tentu saja membuat jumlah penduduk kian bertambah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, pada 2015 jumlah penduduk di kota ini mencapai 2.733.240 jiwa. Semakin banyaknya jumlah penduduk ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk memberikan rasa aman, tertib, dan damai bagi masyarakatnya.

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai ini sudah menjadi tugas wajib bagi Pemkot Bekasi di bawah kepemimpinan Wali Kota Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Ahmad Syaikhu. Pasalnya, mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai sudah tertuang dalam Visi dan Misi Kota Bekasi.

Misi mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tenteram dan damai ini bermakna dinamika pembangunan dan kehidupan warga Kota Bekasi harus diimbangi dengan upaya pengendalian terhadap potensi kerawanan sosial, gangguan ketertiban, penegakkan perda, penanggulangan bencana, kesatuan dan ketahanan bangsa, kerukunan hidup dan umat beragama, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.

Tujuan dari misi ini ialah mewujudkan kedisiplinan, ketertiban sosial, keteladan, kehidupan sosial dan fisik, beragama yang kondusif dan terpelihara. Pada tahun kelima era Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu ini, Pemkot Bekasi memiliki arah kebijakan yang tertuang dalam RPJMD 2013-2018 sebagai tahun inovasi dan kreativitas.

Pemkot Bekasi pun telah memiliki kebijakan umum dengan meningkatkan prasarana dan sarana transportasi terpadu melalui pembangunan jalur pejalan kaki, jalur khusus sepeda, pengembangan commuter transit parking, perencanaan MRT, dan perencanaan terminal induk.

Beberapa kebijakan umum yang saat ini telah dilakukan Pemkot Bekasi ialah membangun jalur pejalan kaki (pedestrian) dan jalur khusus sepeda. Ya, sejak setahun terakhir ini wajah pedestrian Kota Bekasi sudah sangat berubah. Pemkot Bekasi kini seakan memanjakan warganya untuk berjalan kaki dengan aman dan nyaman tanpa perlu khawatir diklakson ataupun ditabrak oleh pengguna kendaraan bermotor. Sejumlah pedestrian di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Jalan Chairil Anwar, Kalimalang, Jalan Rawa Tembaga, kini semakin cantik.

Pedestrian di beberapa ruas jalan tersebut kini dilengkapi dengan bangku taman, tempat sampah, serta lampu penerangan jalan umum. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Kota Bekasi mengalokasikan anggaran Rp40-50 miliar untuk membangun sejumlah pedestrian yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Konsep pembangunan pedestrian ini hampir sama, kita juga siapkan di bawah pedestrian tersebut utilitas kota,” kata Tri Adhianto saat dihubungi SINDOnews, pada Rabu, 1 Maret 2017 lalu. Tri menuturkan, tujuan dari pembangunan pedestrian ini bukan hanya untuk mempercantik kota saja.
Tujuan utamanya yakni, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya. Sehingga masyarakat tak perlu lagi menggunakan kendaraan bermotor hanya untuk menempuh perjalanan 1-3 km.

“Sekarang kan banyak apartemen di Bekasi. Kalau pedesteriannya sudah bagus, enggak perlulah warga naik mobil atau motor hanya untuk menempuh perjalanan 1-3 km. Cukup jalan kaki saja, karena pedesteriannya kan sudah bagus,” ujar Tri.
Mempercantik Trotoar, Cara Bekasi Beri Kenyamanan Pejalan Kaki


Tri mengungkapkan, Pemkot Bekasi juga mempunyai target membangun 1.000 taman di Kota Bekasi. Pembangunan 1.000 taman ini sudah berjalan sejak 2016 lalu, dengan cara mengoptimalkan taman-taman di kelurahan dan kecamatan yang ada.

“Kita juga akan membangun taman baru, soal lahan kita akan gunakan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Jadi enggak perlu mengeluarkan biaya untuk pembebasan lahan,” ungkapnya. Tri menuturkan, taman-taman baru ini nantinya akan dibangun di bawah jalan layang seperti Taman Pasupati, Bandung, Jawa Barat.

Tak itu saja, Pemkot Bekasi pun akan memanfaatkan lahan-lahan milik pemerintah yang saat ini dihuni oleh bangunan liar untuk dijadikan taman. Taman-taman ini akan dilengkapi tempat bermain untuk anak seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta.

“Keberadaan taman ini nantinya akan membuat ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bekasi kian bertambah. Saat ini, jumlah RTH sudah di atas 20%, Pemkot kan menargetkan RTH 30%,” ucapnya.

Kian nyamannya trotoar di Kota Bekasi mendapat apresiasi dari masyarakat. Zulfikar (35) mengatakan, trotoar di Kota Bekasi sudah sangat bagus dan aman bagi pejalan kaki.”Bagus, Pemkot Bekasi sudah peduli dengan pejalan kaki. Trotoarnya aman, nyaman ada bangku tamannya. Kayak di luar negeri,” kata Zulfikar kepada SINDOnews di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (2/3/2017).

Zulfikar berharap, Pemkot Bekasi juga mampu menjaga dan memeliharanya agar trotoar yang nyaman tersebut tak dipenuhi pedagang kaki lima (PKL) ataupun ojek online yang menunggu penumpang. “Ya mudah-mudahan dan terawat dengan baik. Pemkot dan masyarakat Bekasi harus menjaganya,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengapresiasi langkah Pemkot Bekasi yang telah memberikan fasilitas bagi pejalan kaki. Bila sebelumnya trotoar di Kota Bekasi semrawut dan tak nyaman bagi pejalan kaki, kini Alfred melihat secara langsung trotoar Kota Bekasi sudah bagus.

“Tapi saya harus kritisi, pembangunan trotoar di Kota Bekasi itu tidak sesuai dengan aturan yang ada di Permen Pekerjaan Umum No 03/PRT/M/2014/2011 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan,” kata Alfred saat dihubungi SINDOnews, Kamis (2/3/2017).
Beberapa kekurangan yang ditemukan di trotoar di Kota Bekasi, lanjut Alfred, di antaranya, pembangunan sejumlah trotoar di Kota Bekasi tidak memiliki jalur kuning untuk penyandang disabilitas.

Dia menambahkan, ada 15 instansi terkait yang memiliki kepentingan di atas trotoar terkait utilitas seperti, gas, listrik, air bersih, telepon.”Apakah Pemkot Bekasi sudah berkoordinasi dengan instansi-instansi tersebut?. Ini penting jangan nantinya trotoar dibongkar gara-gara ada permasalahan di utilitas tersebut,” ucapnya.

Selain utilitas di dalam tanah, ada juga utilitas di atas trotoar seperti tiang dan gardu listrik juga harus dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk menggeser titik-titik utilitas tersebut. Oleh karena itu Alfred menyarankan, agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi untuk melakukan pengecekan apakah kontraktor pembangunan trotoar sudah sesuai melakukan pengerjaannya.

“Kalau kontraktornya asal-asalan dalam mengerjakan tugas sebaiknya diberikan punishment, tak usah dibayar sampai diperbaiki kekurangannya,” ujarnya. Alfred juga membuka pintu bagi Pemkot Bekasi bila ingin berkonsultasi dengan Koalisi Pejalan Kaki untuk pembangunan trotoar lainnya.

“Kita buka pintu bila Pemkot Bekasi ingin berdiskusi untuk memberi saran agar pembangunan trotoar bisa sesuai standar Permen PU,” ucapnya. Alfred menuturkan, untuk berdiskusi ini Pemkot Bekasi tidak perlu mengeluarkan biaya, karena Koalisi Pejalan Kaki bukanlah perusahaan konsultan.

“ Enggak usah bayar, meskipun anggota kita banyak insinyur dan desainer hebat yang telah memberikan masukkan pembangunan trotoar di beberapa daerah,’ ujarnya. Lepas dari kemungkinan adanya kekurangan Pemkot Bekasi dalam membangun trotoar. Namun upaya Pemkot Bekasi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga untuk berjalan kaki dengan membangun trotoar tersebut patut diapresiasi.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0929 seconds (0.1#10.140)