Di Hadapan Anies, Warga Rusunawa Rawabebek Keluhkan Mahalnya Tarif Air PAM
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah warga Rusunawa Rawabebek, Pulogebang, Jakarta Timur, mengeluhkan mahalnya tarif air bersih PDAM di hadapan Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies Baswedan pada Selasa, 21 Februari 2017 tadi siang melakukan kunjungan ke Rusunawa Rawabebek. Di rusunawa yang sebagian besar merupakan korban penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, ini Anies melakukan dialog.
"Saya ingin silaturahmi dengan warga Rusun Rawabebek. Sebulan yang lalu saya mengunjungi tempat tinggal Bapak dan Ibu sebelumnya di Bukit Duri," kata Anies yang disambut dengan suara riuh warga.
Anies mengatakan, ingin mengonfirmasi tarif air bersih PAM di Rusun Rawabebek. Sebelumnya cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di debat mengatakan tarif air bersih di Rusunawa Rawabebek Rp1.050 per kubik.
"Saya dengar ternyata tidak segitu. Saya ke sini, bukan soal Anies-Sandi tapi nasib warga Jakarta untuk itu mari sama-sama memikirkan. Saya mau dengar apa yang menjadi harapan warga," ujar Anies.
Rosani warga Rusunawa Rawabebek mengatakan, tarif air bersih Rp5.500 per kubik. Rosani meminta jika Anies-Sandi terpilih memimpin Jakarta untuk menurunkan tarif air bersih di Rusunawa.
"Kami juga meminta agar kepemilikan rusunawa menjadi rusunami, pembuatan KTP di rusunawa dipermudah karena saat ini sulit," kata Rosani.
Selain itu Rosani meminta Anies menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga rusunawa, disediakan angkutan umum di lingkungan rusunawa dan dibangun masjid.
Salah seorang warga Ipan meminta kejelasan kepada Anies mengenai isu penghapusan KJP dan KJS jika Anies-Sandi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Kalau Bapak menjawab dengan tegas tidak dihapus, kami bulat memilih Bapak," jujar Ipan.
Anies menegaskan KJP dan KJS tidak akan dihapus. Bahkan layanan kartu akan ditambah. Jika saat ini berupa barang maka untuk selanjutnya jika Anies terpilih akan ditambah dengan uang tunai.
"Untuk kepemilikan rusunawa menjadi rusunami, sudah menjadi hak warga negara memiliki tempat tinggal," tutur Anies. Anies juga mengatakan komitmennya untuk tidak mengusir warga tetapi menyediakan tempat tinggal bagi warga Jakarta.
Anies Baswedan pada Selasa, 21 Februari 2017 tadi siang melakukan kunjungan ke Rusunawa Rawabebek. Di rusunawa yang sebagian besar merupakan korban penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, ini Anies melakukan dialog.
"Saya ingin silaturahmi dengan warga Rusun Rawabebek. Sebulan yang lalu saya mengunjungi tempat tinggal Bapak dan Ibu sebelumnya di Bukit Duri," kata Anies yang disambut dengan suara riuh warga.
Anies mengatakan, ingin mengonfirmasi tarif air bersih PAM di Rusun Rawabebek. Sebelumnya cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di debat mengatakan tarif air bersih di Rusunawa Rawabebek Rp1.050 per kubik.
"Saya dengar ternyata tidak segitu. Saya ke sini, bukan soal Anies-Sandi tapi nasib warga Jakarta untuk itu mari sama-sama memikirkan. Saya mau dengar apa yang menjadi harapan warga," ujar Anies.
Rosani warga Rusunawa Rawabebek mengatakan, tarif air bersih Rp5.500 per kubik. Rosani meminta jika Anies-Sandi terpilih memimpin Jakarta untuk menurunkan tarif air bersih di Rusunawa.
"Kami juga meminta agar kepemilikan rusunawa menjadi rusunami, pembuatan KTP di rusunawa dipermudah karena saat ini sulit," kata Rosani.
Selain itu Rosani meminta Anies menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga rusunawa, disediakan angkutan umum di lingkungan rusunawa dan dibangun masjid.
Salah seorang warga Ipan meminta kejelasan kepada Anies mengenai isu penghapusan KJP dan KJS jika Anies-Sandi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Kalau Bapak menjawab dengan tegas tidak dihapus, kami bulat memilih Bapak," jujar Ipan.
Anies menegaskan KJP dan KJS tidak akan dihapus. Bahkan layanan kartu akan ditambah. Jika saat ini berupa barang maka untuk selanjutnya jika Anies terpilih akan ditambah dengan uang tunai.
"Untuk kepemilikan rusunawa menjadi rusunami, sudah menjadi hak warga negara memiliki tempat tinggal," tutur Anies. Anies juga mengatakan komitmennya untuk tidak mengusir warga tetapi menyediakan tempat tinggal bagi warga Jakarta.
(whb)