Jelang Pilgub DKI, 100 Anggota Brimob Kalbar Jaga Tambora
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 100 personel anggota Brimob Polda Kalimantan Barat ditempatkan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Mereka akan bertugas untuk pengamanan Pilgub DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang.
Kapolsek Tambora Kompol Muhamad Syafi'i mengatakan, sebanyak 100 personel saat ini ditempatkan di Aula Polsek Tambora. Setiap harinya, mulai dari tadi malam sebanyak lima anggota itu melakukan patroli rutin.
"Patrolinya menyisir kawasan pemukiman, sentra ekonomi, dan titik objek vital, seperti kantor kelurahan, TPS, dan kantor RW," kata Syafi'i kepada wartawan, Senin, 13 Februari 2017 kemarin.
Selain itu, lanjut Syafi'i, di tiap TPS akan ditempatkan tiga personel Brimob dibantu oleh anggota TNI. Untuk kebutuhan logistik para personel Brimob, menurut Syafi'i, logistik mulai dari makan bukan berasal dari dana KPU maupun anggaran pilkada.
Sebab itulah pembangunan dapur umum dilakukan di Polsek Tambora. Pengadaan dapur umum ini memang cukup membantu dan mengurangi beban biaya mereka.
Bila tak membangun dapur umum setidaknya Syafi'i mengeluarkan kocek Rp 4,5 juta perhari. Nilai itu didapat dari harga satu nasi kotak senilai Rp15.000 dengan tiga kali makan.
Pembentukan dapur umum juga sangat bermanfaat, sebab melalui dapur umum konsumsi dan gizi makan bisa terpenuhi baik. Seperti, menu makan yang menggunakan daging, sayur, serta lengkap dengan buah.
Untuk memasak, Syafi'i mengandalkan sejumlah ibu Bhayangkara yang ada. Mereka memasak tiga menu berbeda setiap harinya. "Rencananya Brimob di sini hingga 18 Februari," ucapnya.
Kapolsek Tambora Kompol Muhamad Syafi'i mengatakan, sebanyak 100 personel saat ini ditempatkan di Aula Polsek Tambora. Setiap harinya, mulai dari tadi malam sebanyak lima anggota itu melakukan patroli rutin.
"Patrolinya menyisir kawasan pemukiman, sentra ekonomi, dan titik objek vital, seperti kantor kelurahan, TPS, dan kantor RW," kata Syafi'i kepada wartawan, Senin, 13 Februari 2017 kemarin.
Selain itu, lanjut Syafi'i, di tiap TPS akan ditempatkan tiga personel Brimob dibantu oleh anggota TNI. Untuk kebutuhan logistik para personel Brimob, menurut Syafi'i, logistik mulai dari makan bukan berasal dari dana KPU maupun anggaran pilkada.
Sebab itulah pembangunan dapur umum dilakukan di Polsek Tambora. Pengadaan dapur umum ini memang cukup membantu dan mengurangi beban biaya mereka.
Bila tak membangun dapur umum setidaknya Syafi'i mengeluarkan kocek Rp 4,5 juta perhari. Nilai itu didapat dari harga satu nasi kotak senilai Rp15.000 dengan tiga kali makan.
Pembentukan dapur umum juga sangat bermanfaat, sebab melalui dapur umum konsumsi dan gizi makan bisa terpenuhi baik. Seperti, menu makan yang menggunakan daging, sayur, serta lengkap dengan buah.
Untuk memasak, Syafi'i mengandalkan sejumlah ibu Bhayangkara yang ada. Mereka memasak tiga menu berbeda setiap harinya. "Rencananya Brimob di sini hingga 18 Februari," ucapnya.
(whb)