Elektabilitas Meningkat, Anies-Sandi Terus Serap Aspirasi Warga

Jum'at, 20 Januari 2017 - 21:34 WIB
Elektabilitas Meningkat, Anies-Sandi Terus Serap Aspirasi Warga
Elektabilitas Meningkat, Anies-Sandi Terus Serap Aspirasi Warga
A A A
JAKARTA - Sejumlah lembaga survei merilis elektabilitas pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno meningkat dibandingkan pasangan AHY-Sylvi dan Ahok-Djarot.

Beberapa waktu lalu, lembaga Survei Poltracking merilis hasil survei terbarunya yang dilakukan sejak November-Januari 2017. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menegaskan, elektabilitas Anies-Sandi mengalami kenaikan yang paling signifikan sebesar 8,21%.

Pada November 2016 lalu, elektabilitas Anies-Sandi 20,42% kini menjadi 28,63% di Januari 2017. Begitu juga dengan konsultan politik Polmark Indonesia yang merilis hasil pada 6-12 Januari 2017 menyebutkan bila pasangan Anies-Sandi mengalami peningkatan elektabilitas paling tinggi.

CEO Polmark Indonesia Eep Saefuloh Fatah mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejak 6-12 Januari dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 reseponden, elektabilita Anies-Sandi 31,7%. Disusul oleh Agus-Sylvi sebanyak 29,9% dan Ahok-Djarot 24,6%. Sedangkan, 13,8% tidak menentukan pilihan.

Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan, survei lebih menggambarkan kenyataan yang terjadi di lapangan jika dibandingkan dengan survei yang muncul beberapa hari lalu. Apalagi Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan rekor dunia lantaran Sandi sudah blusukan ke 1.000 titik dalam kurun waktu satu tahun.

"Meksi perlahan, tetapi kita mengalami peningkatan. Ini lebih menggambarkan apa yang terjadi di lapangan. Kami akan terus bekerja keras menyerap aspirasi warga dan menawarkan program prorakyat," kata Anies, Jumat (20/1/2017).

Anies menilai selama ini aspirasi sebagian warga Jakarta kurang diakomodasi oleh pemerintah. Kemiskinan yang ekstrim dan ketimpangan di Jakarta, lanjut Anies, masih cukup banyak dengan jumlah 3,5 juta orang berada di garis rentan miskin dan miskin.

"Selama ini mereka kurang terlihat. Di sosial media, mereka tidak muncul. Suara mereka kurang terdengar di media massa," ungkapnya. Anies menuturkan, selama ini permasalahan di Jakarta selalu berputar pada kemacetan dan banjir dan menghambat kegiatan warga yang telah mandiri secara ekonomi.

Padahal, apabila berada di tengah masyarakat perkampungan, yang mereka keluhkan adalah lapangan pekerjaan. "Bagaimana mau merasakan banjir dan macet? Mereka sendiri tidak bekerja," ujar Anies.

Namun, pembangunan manusia bukan hanya persoalan keberlangsungan dan kemandirian ekonomi. Anies berpendapat pemerintah harus mengangkat kelas mereka secara jangka panjang melalui pendidikan berkualitas dan tuntas.

"Kalau Jakarta mau maju, perhatikan pembangunan manusianya. Mengangkat agar pembangunan manusia menjadi prioritas. Selama ini pembangunan yang lain sudah menjadi prioritas dan itu akan diteruskan," tegasnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7729 seconds (0.1#10.140)