Dibandingkan Ahok dan AHY, Elektabilitas Anies-Sandi Naik Signifikan
A
A
A
JAKARTA - Poltracking Indonesia menyebut elektabilitas tiga pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta mengalami peningkatan. Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengalami peningkatan elektabilitas paling tinggi dibandingkan dua calon lain.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan, hasil survei Politracking Indonesia pun menempatkan pasangan nomor urut satu AHY-Sylviana Murni memiliki elektabilitas di peringkat pertama dengan 30,25%. Sementara dua paslon lain, Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di posisi kedua 28,88% dan Anies-Sandiaga di posisi 28,63%.
"Selisih elektabilitas ketiga paslon juga sangat tipis, sehingga secara statistik tidak bisa disimpulkan pemenangnya," kata Hanta, Kamis (19/1/2017).
Hanta menerangkan, terjadi peningkatan elektabilitas tiga pasangan calon dibandingkan periode November 2016. Pasangan AHY-Sylviana naik dari 27,92% menjadi 30,25%. Ahok-Djarot naik sebanyak 6,88%, pada bulan November 2016 sebesarnya 22% menjadi 28,88%.
Pasangan Anies-Sandiaga mengalami kenaikan yang tinggi dibandingkan dua calon lain yakni, sebanyak 8,21%. "Pada November 2016 elektabilitas Anies-Sandi 20,42%, saat ini menjadi 28,63%," ujarnya.
Meski tiga pasangan calon mengalami peningkatan elektabilitas, hal yang masih menjadi perhatian menurut Hanta yaitu undecided voter. Menurut survei, jumlah undecided voter masih terbilang cukup tinggi yaitu di angka 12,24%.
"Undecided voter terus menurun, dari 29,66% menjadi 12,24%. Tetapi melihat angka-angka ini sangat sulit menentukan siapa pemenang Pilgub DKI," kata Hanta.
Perlu diketahui, Survei Poltracking Indonesia melakukan survei pada 9-13 Januari 2017 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin error 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha mengatakan, hasil survei Politracking Indonesia pun menempatkan pasangan nomor urut satu AHY-Sylviana Murni memiliki elektabilitas di peringkat pertama dengan 30,25%. Sementara dua paslon lain, Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di posisi kedua 28,88% dan Anies-Sandiaga di posisi 28,63%.
"Selisih elektabilitas ketiga paslon juga sangat tipis, sehingga secara statistik tidak bisa disimpulkan pemenangnya," kata Hanta, Kamis (19/1/2017).
Hanta menerangkan, terjadi peningkatan elektabilitas tiga pasangan calon dibandingkan periode November 2016. Pasangan AHY-Sylviana naik dari 27,92% menjadi 30,25%. Ahok-Djarot naik sebanyak 6,88%, pada bulan November 2016 sebesarnya 22% menjadi 28,88%.
Pasangan Anies-Sandiaga mengalami kenaikan yang tinggi dibandingkan dua calon lain yakni, sebanyak 8,21%. "Pada November 2016 elektabilitas Anies-Sandi 20,42%, saat ini menjadi 28,63%," ujarnya.
Meski tiga pasangan calon mengalami peningkatan elektabilitas, hal yang masih menjadi perhatian menurut Hanta yaitu undecided voter. Menurut survei, jumlah undecided voter masih terbilang cukup tinggi yaitu di angka 12,24%.
"Undecided voter terus menurun, dari 29,66% menjadi 12,24%. Tetapi melihat angka-angka ini sangat sulit menentukan siapa pemenang Pilgub DKI," kata Hanta.
Perlu diketahui, Survei Poltracking Indonesia melakukan survei pada 9-13 Januari 2017 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 800 orang dengan margin error 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
(whb)