Bekasi Kucurkan Rp700 Miliar untuk Penanggulangan Banjir dan Macet
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp700 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan penggulangan banjir. Anggaran dari APBD 2017 tersebut, nantinya akan digunakan untuk program penanganan banjir, kemacetan, serta pembangunan jalan.
”Anggaran akan mulai diserap awal bulan tahun ini,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Tri Adhianto pada wartawan, Rabu (11/1/2017). Menurut Tri, untuk program penanganan banjir dan kemacetan di wilayahnya saat ini disiapkan kurang lebih 750 paket pembangunan.
Paling banyak anggaran dipergunakan untuk pembangunan lanjutan dari program Tahun Anggaran (TA) 2016. Tri menjelaskan, proyek pengentasan kemacetan di antaranya adalah pembangunan Jembatan Jatiwaringin, Jembatan Caman, Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Kemakmuran, Jalan Mawar VI, Jalan Lingkar Utara, Jalan Perjuangan dan Jalan Raya Hankam.
Sedangkan sejumlah proyek untuk menanggulangi banjir yang akan dikerjakan seperti normalisasi saluran bawah tol, pembangunan tanggul, pembangunan tandor air untuk menampung air hujan. Misalnya, pembangunan polder Bendung Koja di Jatiasih, polder Rawapasung, dan lainnya.
Tri mengklaim kawasan rawan banjir di Kota Bekasi sudah berkurang 60%. Meski diakuinya ada sejumlah titik yang maish menjadi menjadi langganan banjir seperti di Perumahan Taman Narogong.
”Di sana butuh pembanguanan normalisasi saluran di bawah jalan tol,” ungkapnya. Sehingga, kata dia, titik banjir maupun kemacetan di Kota Bekasi bisa kurangi setiap tahunya dengan adanya anggaran sebesar itu mengurangi 19 titik kemacetan dan 49 titik banjir.
”Anggaran akan mulai diserap awal bulan tahun ini,” ungkap Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Tri Adhianto pada wartawan, Rabu (11/1/2017). Menurut Tri, untuk program penanganan banjir dan kemacetan di wilayahnya saat ini disiapkan kurang lebih 750 paket pembangunan.
Paling banyak anggaran dipergunakan untuk pembangunan lanjutan dari program Tahun Anggaran (TA) 2016. Tri menjelaskan, proyek pengentasan kemacetan di antaranya adalah pembangunan Jembatan Jatiwaringin, Jembatan Caman, Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Kemakmuran, Jalan Mawar VI, Jalan Lingkar Utara, Jalan Perjuangan dan Jalan Raya Hankam.
Sedangkan sejumlah proyek untuk menanggulangi banjir yang akan dikerjakan seperti normalisasi saluran bawah tol, pembangunan tanggul, pembangunan tandor air untuk menampung air hujan. Misalnya, pembangunan polder Bendung Koja di Jatiasih, polder Rawapasung, dan lainnya.
Tri mengklaim kawasan rawan banjir di Kota Bekasi sudah berkurang 60%. Meski diakuinya ada sejumlah titik yang maish menjadi menjadi langganan banjir seperti di Perumahan Taman Narogong.
”Di sana butuh pembanguanan normalisasi saluran di bawah jalan tol,” ungkapnya. Sehingga, kata dia, titik banjir maupun kemacetan di Kota Bekasi bisa kurangi setiap tahunya dengan adanya anggaran sebesar itu mengurangi 19 titik kemacetan dan 49 titik banjir.
(whb)