Operasional Koridor 13 Bus Transjakarta Akan Dimulai Juni

Selasa, 10 Januari 2017 - 03:44 WIB
Operasional Koridor...
Operasional Koridor 13 Bus Transjakarta Akan Dimulai Juni
A A A
JAKARTA - Operasional bus Transjakarta Koridor XIII (Ciledug-Tendean) mulai berjalan pada Juni 2017 mendatang. Sejumlah halte jalan layang dengan ketinggian 20 meter baru akan difasilitasi lift dan tangga berjalan (eskalator).

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan, proyek fisik jalan layang bus Transjakarta koridor XIII (Ciledug-Tendean) sudah mencapai 98%. Menurutnya, proyek pembangunan hanya tinggal tahap finishing atas dan bawah jalan layang. Dia meprediksi pembangunan fisik khusus bus Transjakarta itu rampung pada Februari-Maret.

"PT Transportasi Jakarta mengatakan, bila operasi bus Transjakarta dimulai pada Juni. Ada 12 halte bus yang tersedia berikut dengan tangganya," kata Yusmada Faizal di Kantor Dinas Bina Marga, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 9 Januari 2017.

Yusmada menjelaskan, dalam design awal pembangunan jalan layang sepanjang 9,4 Kilometer itu memang hanya difasilitasi ramp/tangga untuk menuju 12 halte bus yang berada di jalan layang. Namun, di pertengahan jalan, ada beberapa halte yang dirasa perlu difasilitasi tangga berjalan dan lift lantaran memiliki ketinggian yang mencapai sekitar 20 meter seperti di halte CSW dan Cipulir.

Saat ini, kata Yusmada, design pembangunan lift atau eskalator di Cipulir dan di CSW sudah rampung dikerjakan. Rencananya, pebangunannya akan diserahkan kepada pihak swasta lantaran terkendala lahan penempatan lift/eskalator dan perawatan serta pemeliharaannya. Namun, kata dia, saat ini masih proses dan belum dapat dipastikan kapan akan dikerjakan dan diselesaikan waktunya.

"Kalau pasang lift atau eskalator itu kan butuh ruang. Nah, kita cari pengebang yang punya lahan itu. Di Cipulir sudah ada PT Bangun mustika. Sekarang kita bangun tangga dulu sesuai design awal. Tangga itu penting meski ada lift dan eskalator. Kami harap lift/eskalator dapat dirampunkan sebelum operasional Juni mendatang," jelasnya.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Budi Kaliwono menuturkan, untuk mengoperasikan bus koridor XIII, pihaknya membutuhkan waktu dua bulan setelah pembangunan fisik selesai. Untuk itu, operasional diperkirakan dimulai pada Juni mendatang atau sekitar 22 Juni saat ulang tahun DKI Jakarta.

Rencnanaya, lanjut Budi, ada 100 bus single maxi lebih panjang satu meter setengah dari bus single yang akan beroperasi di koridor XIII dengan rata-rata kecepatan bus sekitar 30 menit dari Tendean-Ciledug.

"Kami tidak mau buru-buru mengoperasikannya. Masalah safety, pelayanan, driver harus dipikirkan untuk di koridor yang melayang. Bus sudah siap semua," ujarnya.

Budi menuturkan, koridor XIII adalah koridor yang memiliki integrasi antar koridor dan moda transportasi lainnya terbanyak dibanding koridor lain. Bahkan, nanti pihaknya akan membangun Skyway dari halte busway menuju halte MRT di kawasan CSW. Termasuk dengan feeder dari Serpong, Tangerang dan sebagainya.

"Hitungan kami ada 40.000 orang dalam sehari. Bisa pagi 20.000 dan sore 20.000. Lift dan eskalator akan kami bangun. Kami gak khawatir dengan kaum disabilitas," ujar Budi yang juga belum dapat memastikan kapan pembangunan lift dan eskalator itu.

Sementara itu, Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Leksmono Suryo Putranto mengatakan, belum terpasangnya lift dan eskalator khusus di ruang tertingi seperti di halte CSW dan Cipulir pastinya menurangi minta orang melakukan perjalanan. Padahal, kata dia, itu tepat strategis yang mengangkut penumpang banyak.

Sedari perencanaan, lanjut Leksmono, DTKJ sudah mengingatkan kepada konsultan perencanaan agar ada rancangan fasilitas lift/eskalator di tempat khusus tertinggi.

"Tingginya lebih dari 20 meter dan kalau pakai tangga sangat tidak manusiawi. Jangankan disabilitas, untuk orang normal saja cape hampir 100 anak tangga," ujarnya.

Selain itu, Leksmono juga meminta agar fasilitas park and ride di ujung-ujung perbatasan harus disiapkan. Sehingga, pengendara pribadi di daerah Tangerang dapat lebih mudah menggunakan bus TransJakarta.

"Salah satu fasilitas strategis pengendara pribadi menggunakan kendaraan umum itu ada tempat aman, nyaman, dan mudah mengganti kendaraan pribadi dengan angkutan umum," tegasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0848 seconds (0.1#10.140)