Ridwan Saidi Minta Tiga Cagub Perhatikan Kebudayaan Betawi
A
A
A
JAKARTA - Cendikiawan Betawi Ridwan Saidi meminta kepada seluruh pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI yang bersaing pada Pilgub DKI 2017 untuk lebih mendukung kebudayaan Betawi. Hal ini dikarenakan belum menemukan pasangan calon yang perhatian terhadap kebudayaan Betawi.
"Jadi saya masih netral soalnya belum ada pasangan calon yang berbicara soal sejarah dan budaya Betawi," kata Ridwan dalam diskusi Membedah Jakarta yang digelar di Posko Jakarta Pilih Anies Sandi (JakPAS) di Jalan Bonang No 1, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Ridwan menyoroti tiga hal yang harus diperhatikan Agus-Sylvi, Basuki-Djarot, dan Anies-Sandiaga. Salah satunya terkait Perda DKI Jakarta No 34/2015 tentang Pelestarian Kebudayaan yang salah satunya berisi mengenai HUT DKI pada 22 Januari 1527.
"Saya minta diuji kembali terkait nama Fatahillah dan tanggal HUT DKI," kata Ridwan. Selanjutnya, ketersediaan rumah susun bagi warga kampung Akuarium yang akan terkena gusuran.
"Rusun harus didirikan di wilayah yang sama. Kenapa harus sama karena di sana mereka jadi tempat berdagang sejak tahun 1860 sudah ada kios di sana," ujarnya.
Tak hanya itu, Ridwan Saidi berharap perhatian terhadap bangunan tua di beberapa wilayah seperti di Jalan Lodan II dan Lodan III, Jakarta Utara. "Paling gampang ya ini perhatiannya, Betawi juga punya suara di Jakarta ini," kata Ridwan.
"Jadi saya masih netral soalnya belum ada pasangan calon yang berbicara soal sejarah dan budaya Betawi," kata Ridwan dalam diskusi Membedah Jakarta yang digelar di Posko Jakarta Pilih Anies Sandi (JakPAS) di Jalan Bonang No 1, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Ridwan menyoroti tiga hal yang harus diperhatikan Agus-Sylvi, Basuki-Djarot, dan Anies-Sandiaga. Salah satunya terkait Perda DKI Jakarta No 34/2015 tentang Pelestarian Kebudayaan yang salah satunya berisi mengenai HUT DKI pada 22 Januari 1527.
"Saya minta diuji kembali terkait nama Fatahillah dan tanggal HUT DKI," kata Ridwan. Selanjutnya, ketersediaan rumah susun bagi warga kampung Akuarium yang akan terkena gusuran.
"Rusun harus didirikan di wilayah yang sama. Kenapa harus sama karena di sana mereka jadi tempat berdagang sejak tahun 1860 sudah ada kios di sana," ujarnya.
Tak hanya itu, Ridwan Saidi berharap perhatian terhadap bangunan tua di beberapa wilayah seperti di Jalan Lodan II dan Lodan III, Jakarta Utara. "Paling gampang ya ini perhatiannya, Betawi juga punya suara di Jakarta ini," kata Ridwan.
(whb)