Tekan Jumlah Penderita TB, DKI Minta Masyarakat Pakai Masker
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus melakukan edukasi pentingnya pencegahan penyakit tuberkulosis (TB). Bersama Transjakarta, edukasi TB ini dilakukan di transportasi umum seperti di Transjakarta guna menurunkan angka penderita penyakit itu.
Mengingat Jakarta menjadi provinsi ketiga terbanyak penderita penyakit ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengungkapkan, penyakit TB menjadi konsen Pemprov DKI Jakarta. Dia pun menilai, transportasi publik bisa menjadi salah satu media penyebaran penyakit menular ini.
"Saya menyambut baik acara ini. Saya pahami di area transportasi pemahaman masyarakat masih awam. Banyak penumpang tanpa masker yang cepat menularkan bakteri. Masker jadi sebuah solusi," kata Sumarsono di gedung Balai Kota dalam acara Edukasi Tuberkulosis di Transportasi Publik, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.
Lanjut Sumarsono, edukasi soal TB ini diberikan melalui video edukasi atau stiker. "Karena orang biasanya sesak-sesakan di transportasi umum, dia batuk, enggak pakai masker, cepat sekali penyebaran (penyakitnya)-kan. Minimal dengan ada edukasi itu, orang bisa sadar kalau dia kena TB mbok ya minimum kalau di tempat publik pakai masker. Ini semua kan bentuk pembelajaran," tuturnya.
Penggunaan masker pun dinilai bisa membantu mengurangi risiko penularan TB. Tercatat ada 10 titik halte di koridor 1 dengan rute Blok M-Kota yang akan menjadi sasaran. Menariknya tak hanya menggunakan video dan stiker tapi juga akan ada 100 relawan yang akan memberikan edukasi kepada penumpang perihal bahayanya penyakit ini.
Hadirnya edukasi ini pun diharapkan masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyakit TB, khususnya mereka yang selalu menggunakan transportasi umum.
"Ini adalah antisipasi dini potensi penularan TB. Kami tidak inginkan penderita TB di Jakarta terus meningkat. Kami inginkan Jakarta bisa bebas TB. Mungkin saja kalai kami kerja keras, masyarakat lebih waspada dan sadar," kata pria yang akrab disapa Soni ini.
Mengingat Jakarta menjadi provinsi ketiga terbanyak penderita penyakit ini, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengungkapkan, penyakit TB menjadi konsen Pemprov DKI Jakarta. Dia pun menilai, transportasi publik bisa menjadi salah satu media penyebaran penyakit menular ini.
"Saya menyambut baik acara ini. Saya pahami di area transportasi pemahaman masyarakat masih awam. Banyak penumpang tanpa masker yang cepat menularkan bakteri. Masker jadi sebuah solusi," kata Sumarsono di gedung Balai Kota dalam acara Edukasi Tuberkulosis di Transportasi Publik, Jakarta, Rabu 7 Desember 2016.
Lanjut Sumarsono, edukasi soal TB ini diberikan melalui video edukasi atau stiker. "Karena orang biasanya sesak-sesakan di transportasi umum, dia batuk, enggak pakai masker, cepat sekali penyebaran (penyakitnya)-kan. Minimal dengan ada edukasi itu, orang bisa sadar kalau dia kena TB mbok ya minimum kalau di tempat publik pakai masker. Ini semua kan bentuk pembelajaran," tuturnya.
Penggunaan masker pun dinilai bisa membantu mengurangi risiko penularan TB. Tercatat ada 10 titik halte di koridor 1 dengan rute Blok M-Kota yang akan menjadi sasaran. Menariknya tak hanya menggunakan video dan stiker tapi juga akan ada 100 relawan yang akan memberikan edukasi kepada penumpang perihal bahayanya penyakit ini.
Hadirnya edukasi ini pun diharapkan masyarakat bisa lebih waspada terhadap penyakit TB, khususnya mereka yang selalu menggunakan transportasi umum.
"Ini adalah antisipasi dini potensi penularan TB. Kami tidak inginkan penderita TB di Jakarta terus meningkat. Kami inginkan Jakarta bisa bebas TB. Mungkin saja kalai kami kerja keras, masyarakat lebih waspada dan sadar," kata pria yang akrab disapa Soni ini.
(mhd)