59 Bus Transjakarta Zhongtong Segera Dioperasikan

Rabu, 07 Desember 2016 - 18:08 WIB
59 Bus Transjakarta...
59 Bus Transjakarta Zhongtong Segera Dioperasikan
A A A
JAKARTA - Sebanyak 59 unit bus Transjakarta merek Zhongtong milik operator Perum Pengangkut Penumpang Djakarta (PPD) segera dioperasikan. Puluhan bus bus tersebut merupakan pemenuhan kontrak PPD pada 2013 yang belum terpenuhi.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan, 59 bus merek Zhongtong itu merupakan milik operator PPD yang dibeli dari luar untuk memenuhi kontraknya pada 2013 lalu. Di mana, saat itu PPD diperbolehkan ikut lelang sendiri mendatangkan bus untuk bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta.

"Ada satu kontrak PPD yang masih hidup. Jadi kalau dia mau adakan lagi masih bisa. Tapi kalau dia masih mau mengoperasikanya harus memenuhi syarat perjanjian," kata Budi Kaliwono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016 kemarin.

Budi menjelaskan, saat ini pihaknya masih mempelajari secara detail persyaratan apa yang harus dipenuhi PPD seperti dalam surat perjanjian. Sehingga, apa yang diinginkan bisa mejadi lebih baik lagi. Seperti misalnya Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), atau perawatannya.

Pada dasarnya, lanjut Budi, pihaknya tidak ingin lagi menggunakan bus buatan China itu. Namun, pihaknya tidak bisa membatalkan perjanjian sepihak. Menurutnya, perjanjian itu harus dihormati lantaran masih hidup sampai 2020. "Kami akan lihat dulu busnya sebelum dioperasikan. Jangan sampai bermasalah seperti 2013 dulu," ujarnya.

Direktur PPD Pande Putu Yasa menuturkan, bus Zhongtong yang datang di Tanjung Priuk itu merupakan bus yang dilaksanakan Transjakarta pad 2013. Di mana koridor I (Blok M-Kota) tahap kedua dimenangkan oleh PPD dengan harga Rp21.000 /kilometer.

Namun, lanjut dia, lantaran ada masalah keuangan, pihaknya baru bisa memenuhi pelaksanaan pada 2015 dengan total 59 bus. "Sudah datang 28 bus. Sebanyak lima bus sudah di pul dan 23 unit lagi baru datang," ujarnya.

Pande menjelaskan, tender pengadaan bus 2013 ini kejadianya sebelum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan perihal tidak mau membeli bus China turun. "Kami kan sudah menang sesuai ketentuan yang ada bisa beroperasi pada Januari-Februari 2017. Beli baru kok, di mesin ada sejenis alat kontrol. Mesin panas akan ada sensor pemadam kebakaran. empat titik CCTV sudah terpadang. Ada jaminan dari PPD," ungkapnya
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7491 seconds (0.1#10.140)