Dilarang ke Semper, Djarot Geregetan Terhadap Bawaslu
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geregetan dengan kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta. Bahkan Djarot menilai Bawaslu tidak berani memberikan sanksi kepada pasangan yang melanggar aturan kampanye.
"Bawaslu dan Panwaslu itu cuma ngawasi, enggak berani memberi tindakan dan sanksi. Saya juga ini geregetan loh," kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Mantan Wali Kota Blitar itu bercerita jika yang membuat gregetan dengan Bawaslu dan Panwaslu di DKI. Larangan dari Panwaslu yaitu Djarot dilarang melihat sebuah musala di Semper, Jakarta Utara.
Larangan tersebut membuat Djarot marah. Menurutnya tidak hanya pasangan Ahok-Djarot dilarang mengunjungi musala, tetapi juga pasangan lain di Pilgub DKI.
"Kita mau begini dilarang, di Semper saya mau lihat sebuah musala atas permintaan warga, eh mereka (Bawaslu) bilang enggak boleh. Jangan ke sana. Saya marah dong, emang saya mau kampanye, kan lihat saja," kata Djarot.
Hari ini memang Djarot yang menggantikan Ahok untuk bertemu dengan warga di Rumah Lembang. Ahok sendiri tengah diperiksa Bareskrim Mabes Polri untuk pertama kalinya dengan status tersangka kasus penistaan agama.
"Bawaslu dan Panwaslu itu cuma ngawasi, enggak berani memberi tindakan dan sanksi. Saya juga ini geregetan loh," kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Mantan Wali Kota Blitar itu bercerita jika yang membuat gregetan dengan Bawaslu dan Panwaslu di DKI. Larangan dari Panwaslu yaitu Djarot dilarang melihat sebuah musala di Semper, Jakarta Utara.
Larangan tersebut membuat Djarot marah. Menurutnya tidak hanya pasangan Ahok-Djarot dilarang mengunjungi musala, tetapi juga pasangan lain di Pilgub DKI.
"Kita mau begini dilarang, di Semper saya mau lihat sebuah musala atas permintaan warga, eh mereka (Bawaslu) bilang enggak boleh. Jangan ke sana. Saya marah dong, emang saya mau kampanye, kan lihat saja," kata Djarot.
Hari ini memang Djarot yang menggantikan Ahok untuk bertemu dengan warga di Rumah Lembang. Ahok sendiri tengah diperiksa Bareskrim Mabes Polri untuk pertama kalinya dengan status tersangka kasus penistaan agama.
(ysw)