Modus Penipuan Kabar Kecelakaan Anak Ramai di Jakarta Timur

Jum'at, 28 Oktober 2016 - 11:15 WIB
Modus Penipuan Kabar Kecelakaan Anak Ramai di Jakarta Timur
Modus Penipuan Kabar Kecelakaan Anak Ramai di Jakarta Timur
A A A
JAKARTA - Penipuan bermodus memberi kabar anak mengalami kecelakaan terjadi di Perumnas Klender, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2016) kemarin. Salah satu orangtua siswa SDN Malaka Jaya 01 Pagi Jl. Raya Bunga Rampai mengaku, hampir menjadi korban penipuan dengan modus tersebut.

Kronologis kejadiannya terjadi pukul 09.45 WIB. Ketika suasana di rumah sedang tenang tiba-tiba orangtua siswa mendengar suara telepon. Seseorang yang mengaku sebagai guru (wali kelasnya) mengatakan bahwa anaknya mengalami kecelakaan atau jatuh dari tangga dan tak sadarkan diri.

Penipu itu meminta untuk segera menghubungi guru yang membawa anak tersebut ke rumah sakit. Orangtua siswa pun menuruti permintaan tersebut, dan dia merasa terkejut ketika guru (penipu) itu mengatakan jika anaknya mengalami pendarahan di otak dan harus segera ditangani.

Guru (penipu) yang mengantarkan anaknya itu meminta kepada orangtua untuk segera menghubungi seseorang yang diketahui memiliki alat dan segera di bawa ke rumah sakit swasta yang ada di bilangan Jakarta Timur. Orangtua siswa kembali menuruti dan menelepon orang ketiga.

Disinilah ia berhasil tersadar bahwa dirinya hampir tertipu, sebab orang ketiga yang mengaku dokter dari salah satu rumah sakit mengatakan jika orangtua siswa harus mentransfer uang sebesar Rp9 juta agar alatnya segera diantar. Orangtua siswa itu akhirnya bergegas menuju ke sekolah untuk memastikan kondisi anaknya, dan alangkah kagetnya ketika menanyakan ke satpam ternyata tidak terjadi apa-apa terhadap anaknya.

Menurut keterangan Rahmat selaku satpam SDN 01 mengatakan, sudah sebulan ini modus penipuan seperti itu terjadi. Namun belum ada korban yang terkena modus tersebut.

"Dalam kurun waktu satu bulan ini, sudah empat kali modus penipuan ini terjadi," ungkap Rahmat, satpam SDN O1.

Setelah mendapat keterangan dari satpam sekolah, orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya itu lantas bertemu wali kelasnya bernama Supriyono. Dari kejadian tersebut orangtua siswa itu mengaku heran mengapa penipu itu tahu nomor telepon rumah dan kondisi sekolah yang diketahui memang bertingkat.

"Memang dalam sebulan ini sudah ada empat orangtua siswa yang mendapatkan telepon dari penipu tersebut. Tapi untungnya tidak ada yang mentransfer, karena mereka langsung melakukan pengecekan ke sekolah," ujar Supriyono.

Mengenai lingkungan sekolah yang bertingkat, Supriyono juga heran mengapa ia tahu jika kondisi sekolah SDN 01 bertingkat. "Saya juga heran mengapa mereka bisa tahu kondisi sekolah. Apa mereka ada di sekitar sekolah," tanyanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5479 seconds (0.1#10.140)