Aisyah Korban Tewas JPO Ambruk Baru Rayakan Ultah Bersama Ibu
A
A
A
JAKARTA - Aisyah Zahra Ramadhani (8) salah satu korban JPO ambruk di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ternyata baru saja merayakan ulang tahun bersama ibunya di asrama TKI. Aisyah berangkat ke asrama untuk bertemu ibunya Oktavia Hariani, bersama sang nenek yang juga menjadi korban yakni Sri Hartati (52).
Darso, kakek Aisyah menuturkan, saat kejadian dia dan istrinya hendak pulang dari Pasar Minggu menuju rumahnya. Namun nahas saat perjalanan pulang, istri dan cucunya menjadi korban ambruknya JPO Pasar Minggu. "Kami baru pulang dari asrama anak saya di Pasar Minggu. Kejadiannya pas sudah mau pulang," kata Darso, Minggu (25/9/2016).
Darso menceritakan, Aisyah baru saja berulang tahun ke-8 yang jatuh pada Jumat, 23 September 2016 atau sehari sebelum peristiwa maut tersebut terjadi. Kemudian Oktavia selaku ibu meminta untuk dikunjungi dalam rangka merayakan ulang tahun Aisyah karena akan berangkat ke Taiwan untuk bekerja.
Pada Sabtu, 24 September 2016 ,Darso dan keluarga berangkat ke asrama TKI untuk bertemu Oktavia. Mereka berangkat naik kereta dari Stasiun Depok dan turun di Pasar Minggu.
Karena sudah sore, mereka pun pulang ke Depok, dari asrama TKI, Sri dan Aisyah di antar pakai motor ke stasiun oleh anak laki-laki Darso. Namun karena hujan, Aisyah dan Siti berteduh di bawah JPO.
Kemudian anak laki-laki Darso kembali ke asrama untuk menjemput Darso. "Saya dan anak saya mau pulang pakai motor. Tapi karena jas hujan cuma satu jadi nunggu reda," tandasnya.
Setelah reda, Darso dan anaknya pun pulang naik motor. Namun ketika sampai di dekat underpass terjadi kemacetan parah. "Pas saya lihat tahunya ada jembatan ambruk," katanya.
Mulanya Darso tidak tahu kalau istri dan cucunya menjadi korban. Dia pun mencari ke stasiun tetapi tidak ketemu. Darso pun berkali-kali menghubungi ponsel istrinya namun tidak dijawab. "Setelah lama baru telponnya diangkat sama orang dan sudah meninggal di rumah sakit," katanya.
Dia pun langsung menuju RSUD Pasar Minggu unuk melihat istrinya. Sedangkan Aisyah dibawa ke RS Siaga. Jasad keduanya sampai di rumah duka di Depok pada Sabtu malam. Saat ini jasad keduanya sudah dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Darso, kakek Aisyah menuturkan, saat kejadian dia dan istrinya hendak pulang dari Pasar Minggu menuju rumahnya. Namun nahas saat perjalanan pulang, istri dan cucunya menjadi korban ambruknya JPO Pasar Minggu. "Kami baru pulang dari asrama anak saya di Pasar Minggu. Kejadiannya pas sudah mau pulang," kata Darso, Minggu (25/9/2016).
Darso menceritakan, Aisyah baru saja berulang tahun ke-8 yang jatuh pada Jumat, 23 September 2016 atau sehari sebelum peristiwa maut tersebut terjadi. Kemudian Oktavia selaku ibu meminta untuk dikunjungi dalam rangka merayakan ulang tahun Aisyah karena akan berangkat ke Taiwan untuk bekerja.
Pada Sabtu, 24 September 2016 ,Darso dan keluarga berangkat ke asrama TKI untuk bertemu Oktavia. Mereka berangkat naik kereta dari Stasiun Depok dan turun di Pasar Minggu.
Karena sudah sore, mereka pun pulang ke Depok, dari asrama TKI, Sri dan Aisyah di antar pakai motor ke stasiun oleh anak laki-laki Darso. Namun karena hujan, Aisyah dan Siti berteduh di bawah JPO.
Kemudian anak laki-laki Darso kembali ke asrama untuk menjemput Darso. "Saya dan anak saya mau pulang pakai motor. Tapi karena jas hujan cuma satu jadi nunggu reda," tandasnya.
Setelah reda, Darso dan anaknya pun pulang naik motor. Namun ketika sampai di dekat underpass terjadi kemacetan parah. "Pas saya lihat tahunya ada jembatan ambruk," katanya.
Mulanya Darso tidak tahu kalau istri dan cucunya menjadi korban. Dia pun mencari ke stasiun tetapi tidak ketemu. Darso pun berkali-kali menghubungi ponsel istrinya namun tidak dijawab. "Setelah lama baru telponnya diangkat sama orang dan sudah meninggal di rumah sakit," katanya.
Dia pun langsung menuju RSUD Pasar Minggu unuk melihat istrinya. Sedangkan Aisyah dibawa ke RS Siaga. Jasad keduanya sampai di rumah duka di Depok pada Sabtu malam. Saat ini jasad keduanya sudah dimakamkan di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
()