Ini Kesaksian Pemilik Bensin Eceran di Tangerang
A
A
A
TANGERANG - Ina Tampubolon (28), Istri dari Warsito Tampubolon (35), tampak tidak bisa menyembunyikan kepedihan atas peristiwa kebakaran yang merengut keluarganya.
Dia mengatakan, Marlene (35), kakak sang suami saat itu tengah bertamu ke rumah kontrakan yang juga tempat usahanya. Marlene datang bersama anak-anaknya. "Jadi itu anak-anak kakak saya," ujarnya di Tangerang, Senin 19 September 2016.
Karena kedatangan keluarga, suaminya lalu larut dalam cerita keluarga bersama kakaknya itu. Tak lama muncul seorang pelanggan untuk meminta ditambal ban sepeda motornya.
Ina pun memilih menggantikan profesi suaminya. Namun, petaka itu pun terjadi. Saat sedang menambal ban, tiba-tiba anak dari Marline yang tengah bermain menyenggol spirtus di depan bengkel. Api kemudian menyambar kios eceran dan tabung gas di lokasi tersebut. Suasana pun menjadi kacau balau.
Mereka panik melihat kobaran api yang semakin membesar. Ina sempat menjerit meraung-raung meminta pertolongan. "Saya sudah teriak-teriak minta tolong," ujarnya ditemui wartawan di RSUD Kabupaten Tangerang.
Namun, sayangnya Marline yang ketakutan mencoba menyelamatkan diri ke kamar mandi bersama anak-anaknya.
Warsito pun berupaya untuk selamatkan Marline dan keluarganya itu. "Yang ada di dalam malah lari ke kamar mandi. Suami saya berusaha menolong, tapi tidak bisa diselamatkan," ungkapnya.
Enam korban pun akhirnya terjebak di dalam kamar mandi. Mereka tewas terpanggang kobaran api. Mereka masuk ke dalam kamar mandi guna menghindari api lantaran posisi bengkel tak ada pintu belakang.
"Saya mencoba selamatkan diri lari ke luar bengkel," kata Ine yang mengalami luka bakar pada kakinya itu. (Baca: Kios Bensin Eceran di Tangerang Terbakar, Enam Orang Tewas)
Kapolsek Pagedangan, AKP Endang Sukma mengungkapkan, saat dievakuasi para korban ditemukan di dalam kamar mandi bengkel. Seluruh tubuhnya terbakar dan sulit untuk dikenali.
"Semua korban dalam keadaan berpelukan, saat kami temukan mereka bertumpuk di dalam kamar mandi," ujar Endang.
Dia mengatakan, Marlene (35), kakak sang suami saat itu tengah bertamu ke rumah kontrakan yang juga tempat usahanya. Marlene datang bersama anak-anaknya. "Jadi itu anak-anak kakak saya," ujarnya di Tangerang, Senin 19 September 2016.
Karena kedatangan keluarga, suaminya lalu larut dalam cerita keluarga bersama kakaknya itu. Tak lama muncul seorang pelanggan untuk meminta ditambal ban sepeda motornya.
Ina pun memilih menggantikan profesi suaminya. Namun, petaka itu pun terjadi. Saat sedang menambal ban, tiba-tiba anak dari Marline yang tengah bermain menyenggol spirtus di depan bengkel. Api kemudian menyambar kios eceran dan tabung gas di lokasi tersebut. Suasana pun menjadi kacau balau.
Mereka panik melihat kobaran api yang semakin membesar. Ina sempat menjerit meraung-raung meminta pertolongan. "Saya sudah teriak-teriak minta tolong," ujarnya ditemui wartawan di RSUD Kabupaten Tangerang.
Namun, sayangnya Marline yang ketakutan mencoba menyelamatkan diri ke kamar mandi bersama anak-anaknya.
Warsito pun berupaya untuk selamatkan Marline dan keluarganya itu. "Yang ada di dalam malah lari ke kamar mandi. Suami saya berusaha menolong, tapi tidak bisa diselamatkan," ungkapnya.
Enam korban pun akhirnya terjebak di dalam kamar mandi. Mereka tewas terpanggang kobaran api. Mereka masuk ke dalam kamar mandi guna menghindari api lantaran posisi bengkel tak ada pintu belakang.
"Saya mencoba selamatkan diri lari ke luar bengkel," kata Ine yang mengalami luka bakar pada kakinya itu. (Baca: Kios Bensin Eceran di Tangerang Terbakar, Enam Orang Tewas)
Kapolsek Pagedangan, AKP Endang Sukma mengungkapkan, saat dievakuasi para korban ditemukan di dalam kamar mandi bengkel. Seluruh tubuhnya terbakar dan sulit untuk dikenali.
"Semua korban dalam keadaan berpelukan, saat kami temukan mereka bertumpuk di dalam kamar mandi," ujar Endang.
(mhd)