Ditargetkan Rampung Agustus, Pembangunan Taman Kalijodo Mangkrak
A
A
A
JAKARTA - Meski sudah hampir setengah tahun, namun pembangunan taman raya di Kalijodo, Jakarta Barat tak urung selesai dikerjakan. Padahal Pemprov DKI menargetkan akan merampungkan taman di eks kawasan prostitusi itu pada Agustus 2016.
Pantuan SINDO, Jumat 2 September 2016 siang, aktifitas pembangunan belum terlihat nyata. Sekalipun sejumlah truk besar berada di kawasan itu, namun aktifitas baru sebatas mengambil kembali lumpur yang dahulu di uruk setelah pembongkaran. (Baca: Tak Miliki Rencana Matang, Taman Kalijodo Masih Terbengkalai)
Dua eskavator berukuran sedang bekerja menggaruk tanah berlumpur di sisi utara kawasan itu. Mereka mengambil dan mengumpulkan lumpur lalu dimasukan ke dalam truk. Kondisi ini dilakukan sejak dua bulan terakhir selama 12 jam lamanya. (Baca juga: Setengah Tahun ke Depan, Kalijodo Disulap Jadi Taman)
"Bos mintanya cepet, makanya ini kita kerahkan banyak," tutur Yanto (45) salah satu supir truk, di kawasan Kalijodo, Jumat (2/9/2016).
Untuk memaksimalkan pengambilan lumpur petugas menutup jalan inspeksi yang sudah mulus terbangun. Dua buah bambu penghalang di bentangkan di dua sisi akses masuk. Jalan yang menjadi penghubung kecamatan Tambora dan Penjaringan menjadi tertutup.
Lain halnya dengan pembangunan yang dilakukan di sisi selatan, atau wilayah Tambora, Jakarta Barat. Pagar seng melingkar di kawasan yang memiliki luas sekitar 1,3 hektare itu. Dari sela-sela seng, terlihat tanah yang dahulu menggunung telah rata.
Meskipun rata, namun sebuah gardu induk PLN tampak berdiri tegak. Gardu seperti belum berfungsi, lantaran sejumlah kabel tidak terlihat terhubung.
Ce Min (56) seorang warga Tambora, Jakarta Barat menyayangkan dengan lambatnya pembangunan kalijodo. Janji bahwa pembangunan akan selesai pada bulan Agustus tak kunjung datang.
Padahal saat pembongkaran, pemprov DKI cukup ngotot, salah satunya meberikan Surat Peringatan (SP) dengan cepat.
"Ini kan cukup aneh. Kami di buru pindah, tapi mereka lama membangun," keluh wanita yang dahulu tinggal di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat.
Sekalipun terdapat titik terang soal pembangunan, seperti adanya aktifitas pekerjaan. Namun Ce Min menyakini untuk tahun ini pembangunan tidak akan selesai. Ini terlihat dari jaraknya waktu ketika di bongkar ke pembangunan jalan inspeksi, hingga pembangunan taman.
Pantuan SINDO, Jumat 2 September 2016 siang, aktifitas pembangunan belum terlihat nyata. Sekalipun sejumlah truk besar berada di kawasan itu, namun aktifitas baru sebatas mengambil kembali lumpur yang dahulu di uruk setelah pembongkaran. (Baca: Tak Miliki Rencana Matang, Taman Kalijodo Masih Terbengkalai)
Dua eskavator berukuran sedang bekerja menggaruk tanah berlumpur di sisi utara kawasan itu. Mereka mengambil dan mengumpulkan lumpur lalu dimasukan ke dalam truk. Kondisi ini dilakukan sejak dua bulan terakhir selama 12 jam lamanya. (Baca juga: Setengah Tahun ke Depan, Kalijodo Disulap Jadi Taman)
"Bos mintanya cepet, makanya ini kita kerahkan banyak," tutur Yanto (45) salah satu supir truk, di kawasan Kalijodo, Jumat (2/9/2016).
Untuk memaksimalkan pengambilan lumpur petugas menutup jalan inspeksi yang sudah mulus terbangun. Dua buah bambu penghalang di bentangkan di dua sisi akses masuk. Jalan yang menjadi penghubung kecamatan Tambora dan Penjaringan menjadi tertutup.
Lain halnya dengan pembangunan yang dilakukan di sisi selatan, atau wilayah Tambora, Jakarta Barat. Pagar seng melingkar di kawasan yang memiliki luas sekitar 1,3 hektare itu. Dari sela-sela seng, terlihat tanah yang dahulu menggunung telah rata.
Meskipun rata, namun sebuah gardu induk PLN tampak berdiri tegak. Gardu seperti belum berfungsi, lantaran sejumlah kabel tidak terlihat terhubung.
Ce Min (56) seorang warga Tambora, Jakarta Barat menyayangkan dengan lambatnya pembangunan kalijodo. Janji bahwa pembangunan akan selesai pada bulan Agustus tak kunjung datang.
Padahal saat pembongkaran, pemprov DKI cukup ngotot, salah satunya meberikan Surat Peringatan (SP) dengan cepat.
"Ini kan cukup aneh. Kami di buru pindah, tapi mereka lama membangun," keluh wanita yang dahulu tinggal di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat.
Sekalipun terdapat titik terang soal pembangunan, seperti adanya aktifitas pekerjaan. Namun Ce Min menyakini untuk tahun ini pembangunan tidak akan selesai. Ini terlihat dari jaraknya waktu ketika di bongkar ke pembangunan jalan inspeksi, hingga pembangunan taman.
(ysw)