Pemkot Tangerang Diduga Jual Gedung SD Negeri ke Pengembang

Kamis, 11 Agustus 2016 - 11:31 WIB
Pemkot Tangerang Diduga Jual Gedung SD Negeri ke Pengembang
Pemkot Tangerang Diduga Jual Gedung SD Negeri ke Pengembang
A A A
TANGERANG - Sejumlah orangtua murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01, Pondok Bahar di Jalan Parung Jaya, Kelurahan Parung Jaya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang memprotes sikap Pemkot Tangerang yang diduga menjual sekolah itu ke pengembang. Ironisnya, Pemkot Tangerang mengganti lokasi sekolah ke gang sempit.

"Anak kami dipindah ke SDN 6 yang lokasinya di dalam gang, sempit, jauh dan tidak strategis letaknya," ujar Imah salah satu orangtua murid SDN 01 Pondok Bahar, Kamis (11/8/2016).

Menurut dia, sejumlah pihak terlibat dalam penjualan aset yang seharusnya dipertahankan pemerintah daerah. "Pada gelap mata sama uang, sampai-sampai membuat skenario untuk menjual sekolah ke pengembang," ujarnya kesal.

Dia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang seakan tidak mempedulikan dunia pendidikan. Sebab, sejumlah oknum diduga melakukan perencanaan beberapa tahun sebelumnya untuk sampai menyerahkan sekolah itu kepada pengembang.

"Sehingga sekolah terlihat jelek karena enggak pernah diperbaiki, selain itu mulai mengurangi penerimaan siswa. Ya ujung-nya tahun ini sudah dihentikan penerimaan siswa baru," terang warga Parung Koret, Pondok Bahar, Kota Tangerang itu.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, memang lokasi SDN 01 sangat strategis jika dibandingkan dengan SDN yang kini menjadi lokasi 'buangan' siswa SDN 01.

Dari sisi bangunan memang SDN 01 terlihat sudah tidak pernah terkena sentuh perbaikan beberapa tahun terakhir. Tembok dan plafonnya sudah rusak. Sedangkan SDN 6 terlihat hanya unggul sedikit.

Tetapi dari akses SDN 01 lebih mudah atau letaknya memang strategis. Berbanding jauh dengan SDN 6 yang 'ngumpet' karena berada di dalam gang yang sempit, hanya muat satu motor.

"Kasian anak-anak dipindahkan ke sana, jalan jauh dan mutar lewati bundaran dan jembatan tanjakan," katanya.

Hal itu juga diutarakan seorang pedagang yang sudah belasan tahun di depan SDN 01 itu. "Padahal lebih banyak yang mau sekolah di SDN 01, tetapi enggak tau kenapa dijual," terang Joni seorang pedagang bubur yang sudah 11 tahun mangkal di SDN 01.

Sebelumnya berbagai demonstrasi telah dilakukan orangtua murid. Namun, dengan berbagai alasan pihak sekolah menjelaskan alasan penggabungan anak didiknya ke SDN 6.

"Dulu sering demo, pernah juga dirapatin tapi alasannya karena tak ada siswa, kan aneh sekolah lain lebih jauh dan tak strategis saja ramai," katanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5751 seconds (0.1#10.140)