Gerindra - Hanura Saling Sindir Soal Cagub
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan yang berlangsung antara Partai Gerindra dan Hanura DKI Jakarta ternyata dimanfaatkan untuk saling "adu kekuatan" antara kedua partai.
Meski duduk bersampingan, namun banyak kalimat yang terlontar dari Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik dan Ketua DPD Hanura DKI Mohamad 'Ongen' Sangaji yang terus berseberangan. Seakan-akan mengambarkan tidak mungkin kedua partai ini akan berkoalisi.
Hal ini saat Ongen menyebut jika koalisi kekeluargaan yang dibentuk tujuh partai tanpa partai pengusung Ahok masih adanya keraguan. Menurutnya pertemuan kemarin masih prematur.
"Saya kira masih prematur, dan mungkin saja Hanura masih bisa masuk dan memengaruhi partai lainnya," ujar Ongen di Kantor DPD Gerindra DKI, Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Tidak mau kalah, Taufik pun kemudian menyindir lawannya itu. Menurut Taufik, tidak akan mungkin ada koalisi kekeluargaan jika tujuh partai ini tidak mencari pemimpin baru. Syarat seorang pemimpin seperti arif, bijaksana, beretika dan lain sebagainya tidak mungkin ada di Ahok.
"Kan kami punya kriteria yang sudah kami sebutkan tuh, kalau Ahok masuk kriteria itu ya ngapain kita cari yang lain. Gitu saja. Mungkin Hanura bisa bergabung dengan kami misalnya," ujar Taufik.
Meski seperti adu argumentasi, kembali keduanya menegaskan kedatangan Hanura ke Gerindra adalah bukti meskipun berseberangan namun tetap bisa menurunkan tensi ketegangan yang ada. "Komunikasi tetap jalan dong, meski berbeda kan," tukas Taufik.
Meski duduk bersampingan, namun banyak kalimat yang terlontar dari Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik dan Ketua DPD Hanura DKI Mohamad 'Ongen' Sangaji yang terus berseberangan. Seakan-akan mengambarkan tidak mungkin kedua partai ini akan berkoalisi.
Hal ini saat Ongen menyebut jika koalisi kekeluargaan yang dibentuk tujuh partai tanpa partai pengusung Ahok masih adanya keraguan. Menurutnya pertemuan kemarin masih prematur.
"Saya kira masih prematur, dan mungkin saja Hanura masih bisa masuk dan memengaruhi partai lainnya," ujar Ongen di Kantor DPD Gerindra DKI, Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016).
Tidak mau kalah, Taufik pun kemudian menyindir lawannya itu. Menurut Taufik, tidak akan mungkin ada koalisi kekeluargaan jika tujuh partai ini tidak mencari pemimpin baru. Syarat seorang pemimpin seperti arif, bijaksana, beretika dan lain sebagainya tidak mungkin ada di Ahok.
"Kan kami punya kriteria yang sudah kami sebutkan tuh, kalau Ahok masuk kriteria itu ya ngapain kita cari yang lain. Gitu saja. Mungkin Hanura bisa bergabung dengan kami misalnya," ujar Taufik.
Meski seperti adu argumentasi, kembali keduanya menegaskan kedatangan Hanura ke Gerindra adalah bukti meskipun berseberangan namun tetap bisa menurunkan tensi ketegangan yang ada. "Komunikasi tetap jalan dong, meski berbeda kan," tukas Taufik.
(ysw)