Tersasar, Pemudik Asal Lampung Ditusuk Pengamen
A
A
A
JAKARTA - Nasib nahas menimpa pemudik asal Lampung, Sadio (51) bersama keluarga yang hendak menuju ke Semarang, Jawa Tengah. Niatnya untuk bertemu keluarga terpaksi sirna, setelah dirinya menjadi korban penodongan pengamen di Jalan Tol Jakarta Cikampek KM 00, Jakarta Timur.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Agung menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 29 Juni 2016. Kejadian tersebut berawal saat Sadio bersama keluarganya dengan mengendarai mobil Kijang BE 2341 GE melintas di Jalan MT Haryono dengan tujuan Semarang, Jawa Tengah.
Namun saat itu korban salah memilih jalan. Dimana saat berada di Jalan MT Haryono, korban memutuskan untuk keluar pintu Tol Cawang Interchange. Sadar telah tersasar, korban memutuskan untuk bertanya kepada warga yang berada di lokasi tersebut.
Kebetulan, pelaku ada di lokasi dan sedang mengamen. Tidak merasa curiga korban menghampiri kedua pelaku bermaksud untuk menanyakan alamat.
"Korban menanyakan pintu masuk tol arah Cikampek. Kedua pelaku juga diajak masuk ke dalam mobil untuk diminta menunjukkan jalan," jelas Agung di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).
Bukannya memberitahukan jalan, keduanya sengaja membuat bingung korban dengan berputar-putar. Istri korban yang curiga lantaran tidak bertemu juga dengan pintu Tol Cikampek, menanyakan kepada keduanya.
Namun mereka tidak menuruti permintaan korban. Sambil menodongkan pisau, mereka meminta korban untuk memberikan harta bendanya. Korban sempat melawan dengan menahan pukulan dari pelaku.
Perlawanan korban membuat pelaku marah. Tidak banyak bicara, pelaku langsung menancapkan pisau mengenai ulu hati korban. Seketika korban jatuh terkapar di lokasi kejadian.
Kondisi tersebut membuat istri korban bernama Anisa panik. Ia berteriak meminta pertolongan. Teriakannya itu mengundang perhatian warga lain yang melintas di jalan itu. Korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Persahabatan karena dalam kondisi kritis. Namun saat tiba, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Jasad korban pun dibawa ke RS Polri untuk divisum," tutupnya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Agung menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 29 Juni 2016. Kejadian tersebut berawal saat Sadio bersama keluarganya dengan mengendarai mobil Kijang BE 2341 GE melintas di Jalan MT Haryono dengan tujuan Semarang, Jawa Tengah.
Namun saat itu korban salah memilih jalan. Dimana saat berada di Jalan MT Haryono, korban memutuskan untuk keluar pintu Tol Cawang Interchange. Sadar telah tersasar, korban memutuskan untuk bertanya kepada warga yang berada di lokasi tersebut.
Kebetulan, pelaku ada di lokasi dan sedang mengamen. Tidak merasa curiga korban menghampiri kedua pelaku bermaksud untuk menanyakan alamat.
"Korban menanyakan pintu masuk tol arah Cikampek. Kedua pelaku juga diajak masuk ke dalam mobil untuk diminta menunjukkan jalan," jelas Agung di Mapolres Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (30/6/2016).
Bukannya memberitahukan jalan, keduanya sengaja membuat bingung korban dengan berputar-putar. Istri korban yang curiga lantaran tidak bertemu juga dengan pintu Tol Cikampek, menanyakan kepada keduanya.
Namun mereka tidak menuruti permintaan korban. Sambil menodongkan pisau, mereka meminta korban untuk memberikan harta bendanya. Korban sempat melawan dengan menahan pukulan dari pelaku.
Perlawanan korban membuat pelaku marah. Tidak banyak bicara, pelaku langsung menancapkan pisau mengenai ulu hati korban. Seketika korban jatuh terkapar di lokasi kejadian.
Kondisi tersebut membuat istri korban bernama Anisa panik. Ia berteriak meminta pertolongan. Teriakannya itu mengundang perhatian warga lain yang melintas di jalan itu. Korban akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Persahabatan karena dalam kondisi kritis. Namun saat tiba, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Jasad korban pun dibawa ke RS Polri untuk divisum," tutupnya.
(mhd)