Jelang Lebaran, Copet Wanita Berkeliaran di Tanah Abang
A
A
A
JAKARTA - Beberapa hari menjelang Lebaran, pusat perbelanjaan diserbu oleh masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhannya saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, jangan sampai lengah karena ada pihak yang memanfaatkan keramaian di pusat perbelanjaan itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Mustakim. Kata dia, para pencopet biasanya sudah mulai memantau sasarannya menjelang Lebaran.
"Dimana manusia berkumpul, di situ lah pelaku kejahatan menyertai. Misal di Pasar Tanah Abang, musim orang belanja kan sekarang. Orang belanja mau jalan saja sudah rapat. Desak-desakan, di situlah kesempatan orang melakukan kejahatan," kata Mustakim di Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Mustakim menambahkan, untuk mengenali ciri-ciri agak sulit. Lantaran mereka menyamar sama seperti pembeli.
"Banyak pelakunya perempuan. Kan korbannya perempuan. Momennya belanja. Kalau kami bilang ciri-ciri agak sulit. Tapi kalau kami sudah nangkap dan dalami, kadang bisa terlihat. Kalau kami lihat dan dia tak melakukan kan sulit membuktikannya" jelasnya.
Mustakim melanjutkan, sama halnya seperti acara konser yang biasa digelar di Senayan, para penjahat itu menyamar sebagai pengunjung. Bahkan kalau ada konser pelakupun niat beli tiket.
"Mungkin saat orang joget, dua ambil. Sasaran utama hp (handphone). Jadi paling mudah. Kalau di pasar, belum lama ada rekman CCTV pemilik kios, pura-pura belanja. Terus dia ambil punya pengunjung," tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, polisi telah menerjunkan sejumlah personel untuk memantau kondisi sekitar. Selain itu, kata dia, menjalin komunikasi dengan para pihak terkait untuk membantu mengabarkan jika ada tindak kriminal di wilayahnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Mustakim. Kata dia, para pencopet biasanya sudah mulai memantau sasarannya menjelang Lebaran.
"Dimana manusia berkumpul, di situ lah pelaku kejahatan menyertai. Misal di Pasar Tanah Abang, musim orang belanja kan sekarang. Orang belanja mau jalan saja sudah rapat. Desak-desakan, di situlah kesempatan orang melakukan kejahatan," kata Mustakim di Jakarta, Kamis (30/6/2016).
Mustakim menambahkan, untuk mengenali ciri-ciri agak sulit. Lantaran mereka menyamar sama seperti pembeli.
"Banyak pelakunya perempuan. Kan korbannya perempuan. Momennya belanja. Kalau kami bilang ciri-ciri agak sulit. Tapi kalau kami sudah nangkap dan dalami, kadang bisa terlihat. Kalau kami lihat dan dia tak melakukan kan sulit membuktikannya" jelasnya.
Mustakim melanjutkan, sama halnya seperti acara konser yang biasa digelar di Senayan, para penjahat itu menyamar sebagai pengunjung. Bahkan kalau ada konser pelakupun niat beli tiket.
"Mungkin saat orang joget, dua ambil. Sasaran utama hp (handphone). Jadi paling mudah. Kalau di pasar, belum lama ada rekman CCTV pemilik kios, pura-pura belanja. Terus dia ambil punya pengunjung," tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, polisi telah menerjunkan sejumlah personel untuk memantau kondisi sekitar. Selain itu, kata dia, menjalin komunikasi dengan para pihak terkait untuk membantu mengabarkan jika ada tindak kriminal di wilayahnya.
(mhd)