Ratna Sarumpaet Pertanyakan Jokowi Melarang Demo di KPK

Kamis, 02 Juni 2016 - 15:20 WIB
Ratna Sarumpaet Pertanyakan...
Ratna Sarumpaet Pertanyakan Jokowi Melarang Demo di KPK
A A A
JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet mempertanyakan pelarangan demonstrasi di depan Gedung KPK yang dikabarkan merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ratna menilai jika itu benar itu atas perintah Presiden Joko Widodo tentunya menjadi pertanyaan besar terkait pelarangan tersebut.

Ratna Sarumpaet mengatakan, Ahmad Dhani sejatinya hanya ingin memperjuangkan demokrasi dan menyuarakan aspirasinya ke pimpinan KPK tentang status Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Pihaknya sejatinya sudah memberitahu pada polisi akan menggelar Panggung Rakyat Tangkap Ahok yang isinya pun terdapat teater dari Taman Ismail Marzuki (TIM), orasi, dan panggung musik.

"Panggung Rakyat pun beda dari demo-demo kebayakan. Kalau ini ditakuti akan membuat kerusuhan tak mungkin, tapi ini belum apa-apa sound-nya sudah diculik (ditahan polisi). Lalu apa hubungannya anak buah Ahmad Dhani diinterogasi," kata Ratna pada wartawan, Kamis (2/6/2016).

Menurut Ratna, dia pun tak terima dengan alasan polisi mengamankan truk trailer bakal Panggung Rakyat dan delapan awak truk tersebut. Sebab, semua demo itu dinilai pasti akan membuat kemacetan di jalanan.

"Saya butuh teman media untuk mengklarifikasi, pelarangan itu dilakukan Presiden. Kalau ini benar terjadi, saya sebagai WNI dan memperjuangkan demokarasi marah sama Presiden. Ada hak apa, Presiden melarang," tuturnya.

Dia menambahkan, kalau aksi demo Panggung Rakyat itu pun mengusung aksi damai yang berisi pentas musik dan teater. Demo itu pun ditujukan pada pimpinan KPK tentang status Ahok.

"Bentuknya panggung rakyat, untuk apa saya datang ke KPK kalau tak protes Ahok, Ahok itu harusnya sudah tersangka. Mungkin karena judulnya Panggung Rakyat Tangkap Ahok, jadi dilarang, nah yang melarang itu punya rahasia, jangan-jangan dia sudah tahu Ahok harus ditangkap," tutupnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6298 seconds (0.1#10.140)