Menteri Susi Minta Jangan Bikin Gaduh Isu Reklamasi Pantai Jakarta

Jum'at, 15 April 2016 - 18:34 WIB
Menteri Susi Minta Jangan...
Menteri Susi Minta Jangan Bikin Gaduh Isu Reklamasi Pantai Jakarta
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti meminta agar tidak ada pihak-pihak yang membuat gaduh isu reklamasi Pantai Utara Jakarta. Hal ini disampaikan Susi, menyusul hasil rapat yang digelar Komisi IV DPR dan Kementerian Kelauatan dan Perikanan jika penghentian proyek reklamasi 17 pulau di pesisir Jakarta akan diserahkan DPR.

"Saya mohon supaya isu ini tidak terlalu dibesarkan. ‎Jangan dibuat gaduh, jangan dipolitisasi. Kita itu tidak ada main politik yang ada politik kerja," tegas Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2016)

Susi mengaku, akibat berita gaduh itu, empat tidak bisa fokus bekerja lantaran isu reklamasi ini terus bergulir ke publik. Menurutnya, reklamasi Pantai Utara Jakarta itu merupakan urusan pembangunan yang bisa diselesaikan jika Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI bisa duduk bersama.

Bahkan, akibat dikejar urusan reklamasi Panatai Utara Jakarta ini, Susi menuturkan, selama satu minggu tidak bisa kerja. Padahal ini persoalan pembangunan biasa dan bisa diselesaikan bersama.

"Lalu dibilang Pak Ahok menantang Menteri Susi, tidak begitulah. Pak Ahok dan Menteri Susi satu pihak kok, sama-sama pemerintah, tidak ada saling menantang untuk memberhentikan atau apa," imbuhnya.

Susi berencana melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan untuk membahas soal izin reklamasi Pantai Utara Jakarta.

"Mulai besok kita bertemu dengan KLH, Pemda DKI, stakeholder lainnya kita duduk bersama. Kita semua mencari solusi supaya pelaksanaan reklamasi ini yang tujuannya pembangunan kota Jakarta dan penambahan wilayah Jakarta, cukup baik. Kita berkoordinasi untuk menjaga lingkungan tersebut tidak terdegradasi juga," tutupnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)