Ini Target DKI dari Uji Coba Penghapusan 3 in 1

Sabtu, 02 April 2016 - 04:40 WIB
Ini Target DKI dari...
Ini Target DKI dari Uji Coba Penghapusan 3 in 1
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta memastikan uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 berlangsung sepekan mulai Selasa, 5 April 2016 mendatang. Uji coba ini diharapkan dapat membuat masyarakat beralih menggunakan bus Transjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Andri Yansyah mengatakan, sesuai hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait dan sosialisasi yang dilaksanakan pada 1 sampai 4 April 2016, pihaknya akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang uji coba penghapusan kawasan 3 in 1 mulai 5-13 April mendatang, terkecuali untuk hari libur.

Dengan SK uji coba penghapusan tersebut, Andri berharap agar masyarakat dapat menggunakan transportasi massal mengingat PT Trasnportasi Jakarta menambahkan jumlah armada dan meningkatkan headway hingga dua menit.

"Sterilisasi jalur juga akan kami lakukan, Masyarakat akan lebih memilih angkutan umum karena lebih cepat sampai ke tujuan dibanding menggunakan kendaraan pribadi," kata Andry Yansyah melalui siaran persnya kepada wartawan, Jumat 1 April 2016 kemarin.

Andry menjelaskan, kawasan pengendalian lalu lintas 3 in 1 adalah sebuah kebijakan yang membatasi mobil pribadi pada ruas jalan tertentu yang berpenumpang 3 orang atau lebih. Sejak 2003, lanjut Andry, Pemprov DKI telah menetapkan kawasan 3 in 1 pada koridor Blok M-Kota dan pada 2004 ditambah sebagian ruas jalan Gatot Subroto (Balai Sidang Senayan sampai dengan Simpang Kuningan).

Kemudian, lanjut Andri, dalam rangka meningkatkan aktivitas perekonomian, pada 2012 kawasan 3 in 1 menjadi lima ruas jalan, yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur No 110/2012 yaitu, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat; sebagian Jalan Jenderal Gatot Subroto antara persimpangan Jalan Jenderal Gatot Subroto-Gerbang Pemuda (Balai Sidang Senayan) sampai dengan persimpangan Jalam HR. Rasuna Said-Jalan Jenderal Gatot Subroto pada jalan umum bukan tol.

Setelah uji coba dilakukan, Andry bersama kepolisian akan mengevaluasi hasilnya. Apabila masih menimbulkan kemacetan dan penumpang bus Transjakarta tidak bertambah, pihaknya akan menutupi kendala-kendalanya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)