Bekasi Launching POC Smart City
A
A
A
BEKASI - Pemkot Bekasi meluncurkan soft launching Patriot Operation Center (POC) di Pendopo Wali Kota Bekasi. POC ini diluncurkan untuk menampung keluhan masyarakat Bekasi dari berbagai hal.
”Kota Bekasi menjadi kota kedua di Indonesia yang menggunakan sistem POC setelah DKI Jakarta,” ungkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis (3/3/2016). Rahmat menjelaskan, POC ini adalah bagian dari program Bekasi Smart City, yang mana sebagai salah satu instrumen utama dalam program dan akan mengintegritaskan data dari tiap SKPD dianalisa sehingga memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat.
Menurut Rahmat, komponen infrastruktur POC berupa network infrastruktur, Wifi, sensor, CCTV serta ada berbagai aplikasi yang dimasukan salah satunya Qlue untuk melayani masyarakat sehingga tidak susah lagi berkomunikasi dengan pemerintah.
”Keluhan masyarakat langsung kita tampung,” katanya. Selain itu, ruang kontrol POC ini dibangun untuk mengontrol semua yang terjadi di wilayahnya mulai kebersihan dan tata kota Bekasi.
Bahkan, ruang kontrol ini bisa memantau kenaikan debit air di kali ketika hujan, penumpukan sampah atau yang bersentuhan dengan warga. Meski dapat dipantau dengan mudah, bukan berarti nanti pihaknya tidak terjun ke lapangan.
Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Bekasi Koswara menambahkan, konsep Smart City diyakini mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 30%. Adapun pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,5 triliun, sementara tahun 2016 ditargetkan Rp1,7 triliun. S
alah satu konsep Smart City yang menghasilkan PAD adalah sistem parkir meter. Setidaknya kenaikan PAD dari mencapai 20% pada 2015 dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 miliar.
”Kota Bekasi menjadi kota kedua di Indonesia yang menggunakan sistem POC setelah DKI Jakarta,” ungkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kamis (3/3/2016). Rahmat menjelaskan, POC ini adalah bagian dari program Bekasi Smart City, yang mana sebagai salah satu instrumen utama dalam program dan akan mengintegritaskan data dari tiap SKPD dianalisa sehingga memberikan informasi yang akurat bagi masyarakat.
Menurut Rahmat, komponen infrastruktur POC berupa network infrastruktur, Wifi, sensor, CCTV serta ada berbagai aplikasi yang dimasukan salah satunya Qlue untuk melayani masyarakat sehingga tidak susah lagi berkomunikasi dengan pemerintah.
”Keluhan masyarakat langsung kita tampung,” katanya. Selain itu, ruang kontrol POC ini dibangun untuk mengontrol semua yang terjadi di wilayahnya mulai kebersihan dan tata kota Bekasi.
Bahkan, ruang kontrol ini bisa memantau kenaikan debit air di kali ketika hujan, penumpukan sampah atau yang bersentuhan dengan warga. Meski dapat dipantau dengan mudah, bukan berarti nanti pihaknya tidak terjun ke lapangan.
Kepala Dinas Tata Kota (Distako) Bekasi Koswara menambahkan, konsep Smart City diyakini mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga 30%. Adapun pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,5 triliun, sementara tahun 2016 ditargetkan Rp1,7 triliun. S
alah satu konsep Smart City yang menghasilkan PAD adalah sistem parkir meter. Setidaknya kenaikan PAD dari mencapai 20% pada 2015 dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 miliar.
(whb)