Ahok Ditantang Bersihkan Prostitusi High Class di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta tidak hanya menertibkan lokalisasi prostitusi di Kalijodo, tapi juga lokasi esek-esek high class yang ada di Jakarta. Karena, wilayah Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara bukan satu-satunya lokasi prostitusi yang ada di Ibu Kota.
"Kalijodo itu hanya tempat orang kecil mencari makan. Penataan RTH (Ruang terbuka Hijau) di sana (Kalijodo) belum direncanakan. Jadi alasannya jelas prostitusi. Kalau berani tertibkan prostitusi di hotel dan tempat hiburan berkelas lainya," tantang Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana di Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
Pria yang biasa disapa Haji Lulung ini mengatakan, seyogianya Ahok bisa berbuat adil bagi para pengusaha "lendir" yang ada di Jakarta. Bahkan ada sejumlah tempat prostitusi yang ada di Jakarta berkedok hotel dan sebagainya.
Berdasarkan informasi, Alexis Spa di Penjaringan, Jakarta Utara, Malioboro Spa di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, V2 Lounge Karaoke dan Spa, Harmoni, Jakarta Pusat, serta 1001 Lounge Karaoke dan Spa, di Taman Sari, Jakarta Barat. Bahkan, informasi yang diterima, di Alexis beragam wanita impor tersedia di sana. Seperti, Mongolia, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Untuk itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI itu mempertanyakan sikap Ahok terhadap adanya tempat tersebut. Dia pun meminta sebagai pemimpin harus adil. Kalau mau menuntaskan bisnis "lendir" jangan tanggung-tanggung.
"Alexis itu izinnya apa? Griya sehat. Padahal di sana ada pelacuran. Wanita lokal tarifnya Rp700 ribu sampai Rp1,7 juta. Sedangkan luar Rp1,7 sampai Rp3 juta. Malioboro juga izinya Griya sehat. Tapi ada pelacuran diam saja tuh si Ahok. Babat semua dong. Berani tidak Ahok? Jangan tanggung-tanggung," tegasnya.
Jikan Ahok membiarkan itu terjadi, Lulung mengklaim, seluruh anggota DPRD akan membuat perda anti prostitusi yang bertujuan membatasi pergerakan tempat hiburan menjadi prostitusi.
"Dengan adanya perda, penertiban harus dilakukan rutin dan pengawasannya harus terpadu. Ini juga untuk memberi ketidak adilan warga Kalijodo, dan dalam rangka mengantisipasi penyebaran HIV," ungkapnya.
Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman pun tidak menampik informasi adanya tenpat hiburan seperti Alexis dan sebagainya. Bahkan, Alexis bukanlah satu-satunya tempat hiburan yang diduga menjalankan praktik prostitusi kelas atas. Ia menyebutkan masih banyak tempat hiburan malam di Jakarta yang ditenggarai menjadi tempat prostitusi kelas atas.
"Pemda jangan segan meminta bantuan kepolisian untuk menelisik kebenaran informasi tersebut. Jika perlu dicabut izin usahanya," tegasnya.
Terkait adanya anggapan Pemprov takut kehilangan pendapatan dari tempat hiburan tersebut jika 'diganggu', Prabowo justru meradang. "Kalau pendapatan daerah turun akibat penindakan tempat prostitusi, saya tidak keberatan daripada merusak generasi muda!," tandasnya.
PILIHAN:
Polda Tangkap 3 Orang Diduga Penyidik KPK
"Kalijodo itu hanya tempat orang kecil mencari makan. Penataan RTH (Ruang terbuka Hijau) di sana (Kalijodo) belum direncanakan. Jadi alasannya jelas prostitusi. Kalau berani tertibkan prostitusi di hotel dan tempat hiburan berkelas lainya," tantang Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana di Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
Pria yang biasa disapa Haji Lulung ini mengatakan, seyogianya Ahok bisa berbuat adil bagi para pengusaha "lendir" yang ada di Jakarta. Bahkan ada sejumlah tempat prostitusi yang ada di Jakarta berkedok hotel dan sebagainya.
Berdasarkan informasi, Alexis Spa di Penjaringan, Jakarta Utara, Malioboro Spa di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, V2 Lounge Karaoke dan Spa, Harmoni, Jakarta Pusat, serta 1001 Lounge Karaoke dan Spa, di Taman Sari, Jakarta Barat. Bahkan, informasi yang diterima, di Alexis beragam wanita impor tersedia di sana. Seperti, Mongolia, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
Untuk itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI itu mempertanyakan sikap Ahok terhadap adanya tempat tersebut. Dia pun meminta sebagai pemimpin harus adil. Kalau mau menuntaskan bisnis "lendir" jangan tanggung-tanggung.
"Alexis itu izinnya apa? Griya sehat. Padahal di sana ada pelacuran. Wanita lokal tarifnya Rp700 ribu sampai Rp1,7 juta. Sedangkan luar Rp1,7 sampai Rp3 juta. Malioboro juga izinya Griya sehat. Tapi ada pelacuran diam saja tuh si Ahok. Babat semua dong. Berani tidak Ahok? Jangan tanggung-tanggung," tegasnya.
Jikan Ahok membiarkan itu terjadi, Lulung mengklaim, seluruh anggota DPRD akan membuat perda anti prostitusi yang bertujuan membatasi pergerakan tempat hiburan menjadi prostitusi.
"Dengan adanya perda, penertiban harus dilakukan rutin dan pengawasannya harus terpadu. Ini juga untuk memberi ketidak adilan warga Kalijodo, dan dalam rangka mengantisipasi penyebaran HIV," ungkapnya.
Anggota DPRD Fraksi Gerindra, Prabowo Soenirman pun tidak menampik informasi adanya tenpat hiburan seperti Alexis dan sebagainya. Bahkan, Alexis bukanlah satu-satunya tempat hiburan yang diduga menjalankan praktik prostitusi kelas atas. Ia menyebutkan masih banyak tempat hiburan malam di Jakarta yang ditenggarai menjadi tempat prostitusi kelas atas.
"Pemda jangan segan meminta bantuan kepolisian untuk menelisik kebenaran informasi tersebut. Jika perlu dicabut izin usahanya," tegasnya.
Terkait adanya anggapan Pemprov takut kehilangan pendapatan dari tempat hiburan tersebut jika 'diganggu', Prabowo justru meradang. "Kalau pendapatan daerah turun akibat penindakan tempat prostitusi, saya tidak keberatan daripada merusak generasi muda!," tandasnya.
PILIHAN:
Polda Tangkap 3 Orang Diduga Penyidik KPK
(mhd)