Cerita PSK Kalijodo, Penghasilan Capai Rp20 Juta per Bulan
A
A
A
JAKARTA - Seorang pekerja seks komersial di Kalijodo tak mempermasalahkan rencana penertiban yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, PSK berusia belasan ini menginginkan ganti rugi relokasi sebesar penghasilannya sebulan yang mencapai Rp20 juta.
seorang PSK Kalijodo bernama Indah (19) menyakini, ucapan Ahok mengenai sejumlah masalah di Kalijodo sangat mengada-ada. Terlebih bila di sangkutkan dengan kasus Fortuner maut yang berimbas pada penertiban Kalijodo.
Adanya sistem monopoli minuman alkohol yakni bir di kawasan itu, tak memungkinkan pengunjung untuk mabok sampai parah. Terlebih di kawasan ini tidak diperkenankan menjual minuman selain di kafe Bali Hai.
"Biasanya pengunjung bawa minuman pake botol minuman, atau minum di tempat lain dan kesini," tutur remaja asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini kepada SINDO, Selasa (16/2/2016).
Selama kurun waktu setahun, Indah mengatakan telah mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga di kampungnya. Kini dirinya memiliki sawah, mobil, hingga rumah baru untuk ibunya yang telah berumur 50 tahun. Uang yang didapat di Kalijodo, juga untuk menyekolahkan adiknya yang masih kelas dua SMA.
Setiap harinya, tidak termasuk hari libur maupun weekend, Indah mampu melayani sebanyak 10 pria hidung belang. Namun bila di hari libur dirinya mampu melayani 12-15 tamu dalam semalam.
Untuk sistem komisi, Indah menjabarkan di tempatnya ada namanya voucer mulai dari lima jam hingga tujuh jam, yang ditentukan setiap dirinya masuk kamar. "Jadi kalau lima jam, saya bisa ngelayani 10 laki-laki, kalau durasi waktunya setengah jam," katanya.
Dari pembayarannya sebesar Rp150 ribu, dirinya mendapatkan komisi Rp55 ribu setiap kali main. "Yah sebulan sepi-sepinya kena Rp18-20 juta, tapi saya pernah nyampai Rp40 juta," jelasnya.
Bila nantinya relokasi jadi, Indahpun berencana akan pensiun sebagai PSK. Kehidupan baru di kampung pun akan dilakukan demi kehidupan yang baik.
Indah menambahkan, gaji sebesar Rp20 juta itu juga bersih. Pasalnya sekalipun dirinya tinggal di tempat itu, namun pengelolah tidak memotong honornya, termasuk biaya dua kali makan dalam sehari.
"Yah udah enak lah, dari pada kita freelance, kita harus sewa kosan, belum lagi makan, mending disini ikut juragan," tuturnya.
Terlebih, dengan dirinya ikut bersama pemilik kafe, Indah mengungkapkan penyebaran virus HIV pun bisa di minimalisir. Setiap bulan, dirinya bersama beberapa rekannya selalu melakukan cek darah dari puskesmas setempat.
"Jadi kalau ada yang kena (HIV), langsung ditindak lanjuti oleh puskesmas. Dan biasanya dia sudah enggak balik lagi ke sini," tutupnya.
seorang PSK Kalijodo bernama Indah (19) menyakini, ucapan Ahok mengenai sejumlah masalah di Kalijodo sangat mengada-ada. Terlebih bila di sangkutkan dengan kasus Fortuner maut yang berimbas pada penertiban Kalijodo.
Adanya sistem monopoli minuman alkohol yakni bir di kawasan itu, tak memungkinkan pengunjung untuk mabok sampai parah. Terlebih di kawasan ini tidak diperkenankan menjual minuman selain di kafe Bali Hai.
"Biasanya pengunjung bawa minuman pake botol minuman, atau minum di tempat lain dan kesini," tutur remaja asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini kepada SINDO, Selasa (16/2/2016).
Selama kurun waktu setahun, Indah mengatakan telah mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga di kampungnya. Kini dirinya memiliki sawah, mobil, hingga rumah baru untuk ibunya yang telah berumur 50 tahun. Uang yang didapat di Kalijodo, juga untuk menyekolahkan adiknya yang masih kelas dua SMA.
Setiap harinya, tidak termasuk hari libur maupun weekend, Indah mampu melayani sebanyak 10 pria hidung belang. Namun bila di hari libur dirinya mampu melayani 12-15 tamu dalam semalam.
Untuk sistem komisi, Indah menjabarkan di tempatnya ada namanya voucer mulai dari lima jam hingga tujuh jam, yang ditentukan setiap dirinya masuk kamar. "Jadi kalau lima jam, saya bisa ngelayani 10 laki-laki, kalau durasi waktunya setengah jam," katanya.
Dari pembayarannya sebesar Rp150 ribu, dirinya mendapatkan komisi Rp55 ribu setiap kali main. "Yah sebulan sepi-sepinya kena Rp18-20 juta, tapi saya pernah nyampai Rp40 juta," jelasnya.
Bila nantinya relokasi jadi, Indahpun berencana akan pensiun sebagai PSK. Kehidupan baru di kampung pun akan dilakukan demi kehidupan yang baik.
Indah menambahkan, gaji sebesar Rp20 juta itu juga bersih. Pasalnya sekalipun dirinya tinggal di tempat itu, namun pengelolah tidak memotong honornya, termasuk biaya dua kali makan dalam sehari.
"Yah udah enak lah, dari pada kita freelance, kita harus sewa kosan, belum lagi makan, mending disini ikut juragan," tuturnya.
Terlebih, dengan dirinya ikut bersama pemilik kafe, Indah mengungkapkan penyebaran virus HIV pun bisa di minimalisir. Setiap bulan, dirinya bersama beberapa rekannya selalu melakukan cek darah dari puskesmas setempat.
"Jadi kalau ada yang kena (HIV), langsung ditindak lanjuti oleh puskesmas. Dan biasanya dia sudah enggak balik lagi ke sini," tutupnya.
(ysw)