Rumah Korban Bom Sarinah di Depok Dijaga Ketat Polisi
A
A
A
DEPOK - Rumah Budi Rachmad di Grand Depok City, Cluster Anggrek II, Depok terlihat sepi. Budi tercatat sebagai salah satu korban luka bom Sarinah di Thamrin yang kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
Budi memiliki dua anak, istrinya bernama Diana. Di dalam rumahnya, Diana dan anaknya hanya berdiam diri saja. Terlihat beberapa kali kerabat dan tetangga mendatangi rumah Budi melalui pintu samping.
Penjagaan menuju rumah Budi diperketat pasca pemberitaan yang beredar. Empat orang satpam berpakaian hijau menyerupai TNI AD berjaga dibantu petugas polisi.
Tak berapa lama, Diana, istri Budi keluar rumah. Namun dia tidak berbicara banyak. Dia hanya memberi keterangan bahwa suaminya dalam kondisi baik-baik saja. Memang suaminya menjadi salah satu korban, namun Diana memastikan kondisinya sudah membaik. "Dalam masa pemulihan. Sudah membaik," kata Diana di rumahnya, Kamis (14/1/2016).
Dari informasi yang didapat Diana, suaminya direncanakan bisa kembali ke rumah sesegera mungkin. Namun Diana belum tahu kapan akan menjenguk Budi. "Besok (Jumat) Insya Allah boleh pulang," ungkapnya.
Meski belum bertemu dan melihat langsung, namun dia yakin suaminya tidak akan dirawat lama. Luka yang diderita diprediksi tidak parah. "Lukanya di bahu kiri," katanya.
Diana hanya beberapa menit bersedia menerima kehadiran wartawan. Setelah sebelumnya dia sempat berada di dalam rumah bersama Ibu RW setempat. "Sudah ya," ujarnya berpamitan dan masuk ke dalam rumahnya kembali.
Budi dikenal sebagai sosok yang baik dan sering berkomunikasi serta bergaul dengan tetangga. "Dia sering jalan pagi dengan keluarganya. Orangnya baik," kata Barkah, tetangga Budi.
Budi merupakan karyawan di sebuah perusaahn IT. Saat kejadian, Budi sedang menuju tempat kerjanya. Budi dan keluarganya sudah empat tahun tinggal di komplek itu.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho menambahkan, atas perintah Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono maka seluruh kekuatan pengamanan dikerahkan. Mulai dari Tim Jaguar, Buser, Sabhara dan diperbantukan dari Polda Metro Jaya.
Seluruh titik yang digunakan untuk berkumpul massa sudah dijaga. "Berdasarkan intruksi dari Kapolres semua pasukan dikeluarkan. Baik tim Jaguar untuk antisipasi objek vital. Semua personel gabungan lakukan pengamanan baik dari polres maupun polsek, semua diturunkan," katanya.
Budi memiliki dua anak, istrinya bernama Diana. Di dalam rumahnya, Diana dan anaknya hanya berdiam diri saja. Terlihat beberapa kali kerabat dan tetangga mendatangi rumah Budi melalui pintu samping.
Penjagaan menuju rumah Budi diperketat pasca pemberitaan yang beredar. Empat orang satpam berpakaian hijau menyerupai TNI AD berjaga dibantu petugas polisi.
Tak berapa lama, Diana, istri Budi keluar rumah. Namun dia tidak berbicara banyak. Dia hanya memberi keterangan bahwa suaminya dalam kondisi baik-baik saja. Memang suaminya menjadi salah satu korban, namun Diana memastikan kondisinya sudah membaik. "Dalam masa pemulihan. Sudah membaik," kata Diana di rumahnya, Kamis (14/1/2016).
Dari informasi yang didapat Diana, suaminya direncanakan bisa kembali ke rumah sesegera mungkin. Namun Diana belum tahu kapan akan menjenguk Budi. "Besok (Jumat) Insya Allah boleh pulang," ungkapnya.
Meski belum bertemu dan melihat langsung, namun dia yakin suaminya tidak akan dirawat lama. Luka yang diderita diprediksi tidak parah. "Lukanya di bahu kiri," katanya.
Diana hanya beberapa menit bersedia menerima kehadiran wartawan. Setelah sebelumnya dia sempat berada di dalam rumah bersama Ibu RW setempat. "Sudah ya," ujarnya berpamitan dan masuk ke dalam rumahnya kembali.
Budi dikenal sebagai sosok yang baik dan sering berkomunikasi serta bergaul dengan tetangga. "Dia sering jalan pagi dengan keluarganya. Orangnya baik," kata Barkah, tetangga Budi.
Budi merupakan karyawan di sebuah perusaahn IT. Saat kejadian, Budi sedang menuju tempat kerjanya. Budi dan keluarganya sudah empat tahun tinggal di komplek itu.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho menambahkan, atas perintah Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono maka seluruh kekuatan pengamanan dikerahkan. Mulai dari Tim Jaguar, Buser, Sabhara dan diperbantukan dari Polda Metro Jaya.
Seluruh titik yang digunakan untuk berkumpul massa sudah dijaga. "Berdasarkan intruksi dari Kapolres semua pasukan dikeluarkan. Baik tim Jaguar untuk antisipasi objek vital. Semua personel gabungan lakukan pengamanan baik dari polres maupun polsek, semua diturunkan," katanya.
(ysw)