Dirut Baru PT Transjakarta Fokus untuk Sterilisasi Jalur

Selasa, 12 Januari 2016 - 01:46 WIB
Dirut Baru PT Transjakarta Fokus untuk Sterilisasi Jalur
Dirut Baru PT Transjakarta Fokus untuk Sterilisasi Jalur
A A A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan fokus terhadap sterilisasi, keselamatan penumpang dan perbaikan halte yang sesuai dengan jumlah penumpang.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, pengadaan bus menjadi prioritas utama dalam meningkatkan pelayanan Transjakarta. Namun, prosesnya meski menunggu waktu sekitar enam bulan dengan perincian, empat bulan untuk produksi, dan dua bulan untuk administrasi.

Sambil menunggu prioritas utama tersebut, kata Budi, pihaknya akan membenahi sterilisasi jalur, mengevaluasi luas halte sesuai dengan traffic penumpang dan seleksi pengemudi, di mana harus mengikuti pelatihan setiap tiga bulan sekali. Apabila tidak mau, kata dia, para sopir tidak boleh beroperasi.

"Pengadaan bus itu prioritas utama, kita menjadi terbatas untuk menganti bus karena banyak bus tidak layak. Tapi percayakan lah kerja keras kita untuk meningkatkan pelayanan. Kita terus monitor, safety pelayanan harus dikedepankan," kata Budi Kaliwono di Kantor Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Senin 11 Januari 2016 kemarin.

Budi menjelaskan, sejak menjabat sebagai Direktur Utama PT Transjakarta tiga hari lalu, sudah turun ke 12 koridor bus Transjakarta. Hasilnya, saat ini masih banyak bus yang tidak layak, kendaraan pribadi di jalur bus dan penumpukan penumpang di sejumlah halte.

Adapun kebijakan yang akan diambil dari hasil evaluasi, lanjut Budi, pihaknya akan meningkatkan kordinasi dengan instansi terkait. Sebab, baiknya bus Transjakarta itu tidak bisa dilakukan oleh perusahaan pelat merah itu sendiri.

Misalnya untuk sterilisasi, pihaknya akan menggandeng kepolisian dan meminta agar penindakan pelanggaran lebih dipertegas. Termasuk dengan pemasangan barikade beton sebagai separator dan Radio Frequency Identification (RFID) sebagai palang pintu otomatis.

"Untuk RFID, kami yang akan memasangnya. Saat ini kami sedang melihat masalah harga dan penyesuaian perlintasanya," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4072 seconds (0.1#10.140)