Dua Korban Tabrakan Commuter Line vs Avanza Jalani Operasi

Jum'at, 25 Desember 2015 - 23:19 WIB
Dua Korban Tabrakan Commuter Line vs Avanza Jalani Operasi
Dua Korban Tabrakan Commuter Line vs Avanza Jalani Operasi
A A A
JAKARTA - Dua korban kecelakaan kereta dengan mobil Avanza di perlintasan liar TPU Tanah Kusir akan menjalani operasi di RS Dr. Suyoto, Jalan Veteran, Kebayoran Lama, Jaksel. Sedang tiga korban lainnya akan menjalani rawat inap.

Berdasarkan pantauan, dua korban kecelakaan yang bernama Viktor Adi Sulistyo (58) dan Linda Maramis (50) masih terbaring di UGD RS Dr Suyoto. Meski dalam kondisi sadar, keduanya tampak kesakitan.

"Linda ini adik saya, dia patah tulang pinggul. Sedang Viktor adik ipar saya, dia patah tulang pinggang dan kakinya. Keduanya harus menjalani operasi kata dokter," ujar Kaka korban, Rudi (54) di RS Dr Suyoto, Jumat (25/12/2015).

Rudi melanjutkan, tiga orang lainnya, yakni Fransisca Evitia (17), Stefani Angelina (21), dan Els Maramis (54) harus menjalani rawat inap. Ketiganya tidak mengalami luka yang terlalu parah.

Menurutnya, saat itu, di dalam mobil terdapat lima orang yang hendak melakukan ziarah kubur di TPU Tanah Kusir. Mereka adalah adiknya yang bernama Els Maramis dan suaminya, yakni Viktor. Lalu, dua anak Viktor, yakni Fransisca dan Stefani. Juga tantenya, yakni Linda.

Mereka bertolak dari rumahnya yang ada di Jatinegara, Jakarta Timur. "Saat itu, saya juga ikut. Tapi saya naik motor dan ada di depan. Ke TPU mau ziarah ke makam Ibu dan Ayah kami," tuturnya.

Namun, sesampainya di lintasan itu, kata Rudi, kendaraan adiknya justru diseruduk oleh kereta. Dia pun sempat menanyakan pada adik iparnya, yakni Viktor tentang peristiwa nahas itu.

"Adik ipar saya bilang, saat hendak menyebrang, tidak ada yang memberi tahu kalau kereta akan melintas. Di situ pun tak ada pintu perlintasan maupun penjaganya. Saat mobil sudah ada di tengah-tengah, katanya mobilnya seperti terhalang sesuatu jadi nggak bisa jalan," tuturnya.

Sejalan dengan Rudi, salah satu petugas PT KCJ Heru menerangkan bahwa perlintasan itu merupakan perlintasan sebidang alias perlintasan liar. Maka itu, pintu perlintasan pun tak ada di lokasi. Pihak PT KCJ pun memang berniat melakukan penutupan di semua perlintasan liar untuk mengantisipasi kecelakaan.

"Itu perlintasan liar yang dibuat sendiri oleh warga. Sinyal, rambu-rambu, dan pintunya pun memang tak ada kalau di perlintasan seperti itu. Namanya juga liar. Kita tutup pun dibuka lagi sama warga. Malah warga buka jalan sendiri," katanya.

Saat ini, pihaknya tengah mendata lima korban tersebut di rumah sakit. Terkait lima korban itu mendapatkan santunan, dia menyerahkan semuanya pada atasannya.

"Rencananya, dua anak korban akan dipindah ke St Carolus, Jakpus. Kalau satu korban, yakni istri Pak Viktor kan dia sudah lebih baikan," jelasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2521 seconds (0.1#10.140)
pixels