DKI Tak Punya Alasan Penyerapan APBD Rendah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai sudah tidak mempunyai alasan untuk melakukan penyerapan APBD 2016 lebih besar dari sebelumnya. Karena, APBD DKI 2016 sudah diketuk lebih awal.
"Ini waktunya sudah dipercepat, seharusnya sudah bisa lelang, ya penyerapan tidak terhambat seperti tahun lalu (2015)," kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi D Prabowo Sunirman di Jakarta, Rabu 24 Desember 2015.
Prabowo mengakui, anggaran pembangunan pada APBD 2016 terbilang besar. Namun, dia enggan menyebutkan besarannya.
"Harusnya sudah bisa lelang, kalau di kami (komisi D) buat rusunawa paling besar anggarannya," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, untuk penyerapan APBD DKI 2016 ditargetkan oleh legislatif kepada eksekutif yaitu minimal besaran 90%.
"Minimal 90% tahun depan (2016). Namun tetap harus digenjot untuk pendapatannya, yaitu penarikan retribusi harus cepat juga," tukasnya.
"Ini waktunya sudah dipercepat, seharusnya sudah bisa lelang, ya penyerapan tidak terhambat seperti tahun lalu (2015)," kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi D Prabowo Sunirman di Jakarta, Rabu 24 Desember 2015.
Prabowo mengakui, anggaran pembangunan pada APBD 2016 terbilang besar. Namun, dia enggan menyebutkan besarannya.
"Harusnya sudah bisa lelang, kalau di kami (komisi D) buat rusunawa paling besar anggarannya," ujar Prabowo.
Lebih lanjut, untuk penyerapan APBD DKI 2016 ditargetkan oleh legislatif kepada eksekutif yaitu minimal besaran 90%.
"Minimal 90% tahun depan (2016). Namun tetap harus digenjot untuk pendapatannya, yaitu penarikan retribusi harus cepat juga," tukasnya.
(mhd)