UI-DKI Jakarta Perpanjang MoU Pengelolaan Danau
A
A
A
DEPOK - Universitas Indonesia sepakat memperpanjang memorandum of understanding (MoU) dengan Pemprov DKI terkait pengelolaan enam danau di kampus tersebut.
Untuk diketahui UI memiliki enam danau yakni, Kenanga, Aghatis, Mahoni, Puspa, Ulin dan Salam (kampus). Danau itu memiliki banyak fungsi sebagai tempat parkir air sebelum sampai ke DKI Jakarta dari hulu ke hilir.
“Danau UI saat ini banyak dipakai mancing. Padahal fungsi ekologinya besar sekali. Tetapi banyak permasalahan yang dihadapi seperti pendangkalan akibat erosi maupun sampah padat yang tidak membusuk. Pencemaran air limbah domestik. Penurunan keanekaragaman hayati, ancaman terjadi penangkaapan ikan yang berlebihan. Hingga pertumbuhan gulma air” ungkap Kabid UPT Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) UI, Budi Hartono di Perpustakaan Apung, Depok, Selasa 15 Desember 2015 kemarin.
Kondisi ideal danau, lanjut Budi, semestinya dilakukan penataan ruang kawasan danau dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penyelamatan ekosistem perairan danau hingga pemagaran di sekeliling danau.
Tahun 2016, akan dilakukanpenataan enam danau di antaranya perawatan kebersihan rutin, penambahan tenaga kebersihan danau menjadi 19 orang, penambahan filter penyaring sampah, pengelolaan limbah cair, dan pengelolaan danau.
Kampus UI tak akan sendiri, tetapi melibatkan Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kasubdit Kerjasama UI dan Pemerintah Direktorat Kerjasama UI, Suryadi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah melakukan perpanjangan MoU untuk pengelolaan danau UI dan hutan kota.
Salah satunya dengan membantu pengerukan sedimentasi di dalam danau. “Karena UI ini berdiri di dua provinsi. Sebagian besar di Jawa Barat, sebagian kecil di DKI Jakarta. Kita fasilitasi Pemprov DKI dengan Rektorat UI. Bantu pengerukan sedimen di dalamnya. Apalagi musim hujan ini banyak sampah yang masuk,” jelas Suryadi.
Untuk diketahui UI memiliki enam danau yakni, Kenanga, Aghatis, Mahoni, Puspa, Ulin dan Salam (kampus). Danau itu memiliki banyak fungsi sebagai tempat parkir air sebelum sampai ke DKI Jakarta dari hulu ke hilir.
“Danau UI saat ini banyak dipakai mancing. Padahal fungsi ekologinya besar sekali. Tetapi banyak permasalahan yang dihadapi seperti pendangkalan akibat erosi maupun sampah padat yang tidak membusuk. Pencemaran air limbah domestik. Penurunan keanekaragaman hayati, ancaman terjadi penangkaapan ikan yang berlebihan. Hingga pertumbuhan gulma air” ungkap Kabid UPT Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) UI, Budi Hartono di Perpustakaan Apung, Depok, Selasa 15 Desember 2015 kemarin.
Kondisi ideal danau, lanjut Budi, semestinya dilakukan penataan ruang kawasan danau dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penyelamatan ekosistem perairan danau hingga pemagaran di sekeliling danau.
Tahun 2016, akan dilakukanpenataan enam danau di antaranya perawatan kebersihan rutin, penambahan tenaga kebersihan danau menjadi 19 orang, penambahan filter penyaring sampah, pengelolaan limbah cair, dan pengelolaan danau.
Kampus UI tak akan sendiri, tetapi melibatkan Pemerintah Kota Depok dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kasubdit Kerjasama UI dan Pemerintah Direktorat Kerjasama UI, Suryadi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta melalui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah melakukan perpanjangan MoU untuk pengelolaan danau UI dan hutan kota.
Salah satunya dengan membantu pengerukan sedimentasi di dalam danau. “Karena UI ini berdiri di dua provinsi. Sebagian besar di Jawa Barat, sebagian kecil di DKI Jakarta. Kita fasilitasi Pemprov DKI dengan Rektorat UI. Bantu pengerukan sedimen di dalamnya. Apalagi musim hujan ini banyak sampah yang masuk,” jelas Suryadi.
(whb)