Serapan Anggaran Minim, Silpa 2015 Bekasi Ditaksir Rp549 Miliar

BEKASI - Pemkot Bekasi memprediksi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) tahun anggaran 2015 mencapai Rp549 miliar. Besarnya Silpa tersebut lantaran dipengaruhi penyerapan anggaran di setiap SKPD yang masih minim, padahal sudah memasuki penghujung tahun.

”Lemahnya penyerapan anggaran yang membuat Silpa tahun 2015 menjadi besar, apalagi di SKPD teknis,” ungkap Asisten Administrasi Umum Kota Bekasi Dadang Hidayat, Minggu (13/12/2015). Menurut Dadang, Silpa sebesar itu kemungkinan bisa bertambah besar atau berkurang mengingat waktu penyerapan akan segara berakhir.

Selain penyerapan minim, lanjut Dadang, besarnya Silpa juga disebabkan karena ada peraihan pendapatan hasil LPSE. Misalkan, untuk setiap tender yang besar, maka ada biaya yang dihemat.

Menurut Dadang, salah satu SKPD yang minim penyerapannya ada di bidang pertanahan. Dia mencontohkan, bidang pertanahan baru melakukan serapan anggaran 40% dari pagu anggaran Rp168 miliar.

Kemudian ada beberapa kegiatan pelaksanaan kegiatan di Bina Marga dan Tata Air serta Dinas Bangunan dan Pemukiman belum maksimal karena masih dalam proses pencairan. Biasanya, proses pencairan anggaran itu memang membutuhkan waktu cukup lama.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku optimis pada 31 Desember mendatang penyerapan APBD Kota Bekasi 2015 bisa mencapai 85%. Sehingga, jumlah Silpa APBD hanya Rp400 miliar.

”Kita tunggu hingga 31 Desember 2015 mendatang, penyerapan anggaran kemungkinan bisa mencapai 85%,” katanya. Rahmat menambahkan, kepastian dari penyerapan APBD itu bisa dilihat dari banyaknya proyek-proyek yang menggunakan anggaran besar dalam berjalan.

Rahmat menuturkan, saat ini memang masih ada SKPD yang masih menyerap anggaran di bawah 57%. Namun, angka penyerapan itu bisa dilihat pada 23 Desember mendatang.