Pemkot Jakbar Gagal Menata Kawasan Asemka

Jum'at, 11 Desember 2015 - 02:07 WIB
Pemkot Jakbar Gagal Menata Kawasan Asemka
Pemkot Jakbar Gagal Menata Kawasan Asemka
A A A
JAKARTA - Meski telah tiga kali melakukan penertiban, namun Pemkot Jakarta Barat gagal dalam mengelola kawasan Pasar Pagi Asemka. Kondisi kawasan Asemka saat ini malah makin semerawut dibandingkan sebelumnya.

Pantauan SINDO, Kamis (10/12/2015) siang, kesemerawutan kawasan Asemka sudah terlihat mulai di Jalan Pintu Kecil I, jalan Asemka, hingga ke jalan Perniagaan. Di tiga jalan itu, para PKL yang dahulu masih mengusai sejumlah trotoar, kali ini kembali menempati kawasan itu hingga ke badan jalan.

Kepadatan pedagang itu pun, mendorong munculnya parkir liar. Bila sebelumnya parkir motor hanya berjejer satu baris, kali ini motor yang terparkir mencapai tiga baris serta ditambah dengan kendaraan roda empat yang masih terparkir di kawasan itu.

Kondisi itu pun membuat jalanan yang seharusnya mampu dilalui dua kendaraan roda empat menjadi hanya mampu dilalui satu mobil dengan kondisi sempit. Akibatnya, sekalipun menggunakan kendaraan roda dua, namun untuk mencapai jarak 100 meter saja, harus membutuhkan waktu satu jam.

Kegagal penataan juga dirasakan dengan upaya Sudinhubtrans Jakarta Barat untuk mengalihkan dua jurusan angkutan perkotaan di kawasan itu, yakni Mikrolet (M) 08 jurusan Kota – Tanah Abang dan M 12 jurusan Kota – Senen. Hingga sejak di ujicobakan pada Rabu (25/11/2015) lalu, dua angkot ini tidak terlihat di kawasan Asemka.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi mengakui bahwa upayanya dalam menata PKL di kawasan itu telah dilakukan secara maksimal, seperti dengan merelokasi ke ratusan pedagang ke kawasan Pasar Perniagaan dan Pasar Mitra.

"Kita udah upaya semaksimal mungkin, termasuk menata PKL. Tapi apa daya mereka masih membandel dan balik lagi," ujar Irwan ketika ditemui usai melakukan peresmian Festival Kuliner di kawasan CNI, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (10/12/2015) sore.

Kedepannya, Irwandi sesumbar akan melakukan tindakan yang lebih keras dan tegas. Seperti tidak akan mengampuni para PKL untuk berdagang di kawasan itu. Tindakan ini dilakukan agar penataan nantinya berjalan maksimal.

Hanya untuk penertiban kesekian kalinya ini, Irawandi mengaku nantinya akan meminta restu dari Gubernur DKI Jakarta sendiri. "Menata pkl itu ibarat lingkaran setan, sama seperti banjir, harus terukur dan tepat. Ini akan saya lakukan setelah pa gubernur sudah setuju," jelasnya.

Tak hanya menyalahkan kepada PKL, Irwandi juga menilai bahwa warga atau pembeli yang berada di kawasan itu juga dinilai mempercepat bertumbuhnya PKL liar di kawasan itu. Karenanya ia pun tidak akan segan menindak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomer 8 tahun 2007 tentang penertiban umum (tibum).

Terpisah, Assiten Pemerintahan Pemkot Jakarta Barat, Denny Ramdhani mengakui telah melakukan pengecekan di kawasan Asemka sejak siang kemarin. Hasilnya, kata Denny, PKL liar yang menjamur semakin banyak.

"Ini gara-gara kegagal Sudinhubtrans, seharusnya pola urusan rute bisa jalan," tutur Denny.

Untuk menindak itu, Denny pun mengaku akan membuat lokasi binaan (lokbin) di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, bawah flyover Jembatan Lima. Rencananya lokbin sendiri akan membuat PKL tetap berdagang di kawasan itu selama setahun sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Ini akan menambah pemasukan ke kas daerah. Dari pada keberadaan mereka hanya kosong, maka kami akan tarik iuran," tutur Denny.

Sementara itu, menanggapi soal gagalnya pengalihan rute angkutan. Kasudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat, Tiodor Sianturi menjelaskan pihaknya masih melakukan evaluasi di titik mana yang akan menjadi kemacetan.

"Kami akan evaluasi, di titik mana saja yang akan terjadi kemacetan sehingga selanjutnya dicari solusi penanganan," jelasnya.

Tiodor tak menampik, sesuai dengan aturan yang ada. Keberadaan parkir yang ada dikawasan itu memiliki ijin berupa satu baris. Namun pada kenyataanya, parkiran dikawasan itu membludak hingga menambah beberapa baris. "Kami akan tindak hal ini secara rutin. Bagaimanapun juga ini telah menyebabkan kemacetan," tutupnya.

PILIHAN:

Ini Kronologi Driver Go-Jek Ditikam di Sunter Mall

Masukkan ANggaran Siluman Rp700 M, Ahok: Berani Banget!
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3578 seconds (0.1#10.140)