Dimas-Babai Menang di TPS Kandang
A
A
A
DEPOK - Calon Wali Kota Depok nomor urut satu Dimas Oky Nugroho mendapatkan suara besar di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pasangannya, Babai Suhaimi. Di TPS 17 Cipayung, Depok dengan jumlah suara Dimas-Babai mencapai 219 suara dari total pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) 363.
“Pak Dimas – Babai di TPS 17 unggul 219 suara, sedangkan Idris - Pradi hanya 51 suara. Jumlah surat suara 363 yang terpakai 278 surat suara,” kata Ketua KPPS Sudrajat di lokasi, Rabu (9/12/2015).
Sementara itu calon wakil walikota Depok Babai Suhaimi menilai ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada Kota Depok. Dia mencontohkan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang lebih menguntungkan calon incumbent.
Selain itu adanya isu SARA pembangunan gereja menurutnya juga memukul pasangan Dimas – Babai.
“APK mereka (Idris – Pradi) lengkap kita tidak. Isu SARA di Facebook. Namun konsekuensi ini sudah diperhitungkan,” ungkapnya.
Belum lagi warga yang banyak tidak menerima undangan C6. Babai menuding ada kesengajaan dari pihak penyelenggara.
“Banyak C6 yang enggak dapat malah yang hidup enggak didata. Berarti kan ada kesalahan pencacahan seolah disengaja. Salah satu yang harus diperbaiki adalah masalah kejujuran,” jelasnya.
PILIHAN:
KPK Batalkan Ahok Jadi Narasumber, sang Gubernur Bingung
Puluhan Rumah Indekos di Taman Sari Jadi Lokasi Prostitusi
“Pak Dimas – Babai di TPS 17 unggul 219 suara, sedangkan Idris - Pradi hanya 51 suara. Jumlah surat suara 363 yang terpakai 278 surat suara,” kata Ketua KPPS Sudrajat di lokasi, Rabu (9/12/2015).
Sementara itu calon wakil walikota Depok Babai Suhaimi menilai ada kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada Kota Depok. Dia mencontohkan pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang lebih menguntungkan calon incumbent.
Selain itu adanya isu SARA pembangunan gereja menurutnya juga memukul pasangan Dimas – Babai.
“APK mereka (Idris – Pradi) lengkap kita tidak. Isu SARA di Facebook. Namun konsekuensi ini sudah diperhitungkan,” ungkapnya.
Belum lagi warga yang banyak tidak menerima undangan C6. Babai menuding ada kesengajaan dari pihak penyelenggara.
“Banyak C6 yang enggak dapat malah yang hidup enggak didata. Berarti kan ada kesalahan pencacahan seolah disengaja. Salah satu yang harus diperbaiki adalah masalah kejujuran,” jelasnya.
PILIHAN:
KPK Batalkan Ahok Jadi Narasumber, sang Gubernur Bingung
Puluhan Rumah Indekos di Taman Sari Jadi Lokasi Prostitusi
(ysw)