Ternyata, Ini Alasan Sebenarnya Tri Djoko Mundur
A
A
A
JAKARTA - Saat ditemui wartawan di Balai Agung Jakarta, mantan Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Tri Djoko Sri Margianto mengatakan hal sesungguhnya kenapa memilih mundur. Disamping sudah mendekati pensiun, Tri Djoko ternyata sudah tidak klop dengan pimpinannya.
"Saya sudah mau santai, sudah jadi orang bebas. Nanti akan pensiun nanti 1 Januari 2016," ujar Tri Djoko kepada wartawan, Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).
Menurut Tri dirinya sudah berusaha dengan baik selama bekerja sejak tahun 2015. Mulai dari sebelum menjadi Bupati Kepulauan Seribu, menjabat Bupati, kemudian menjadi Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.
"Speed (kecepatan kerja) sama saja yang bisa saya lakukan tapi ini masalahnya yaitu masalah kepercayaan dari pimpinan. Jabatan kan amanah bukan hak, jadi kalau kayaknya pola pandangnya sudah beda ya buat apalagi, toh saya sudah waktunya (pensiun)," tukasnya.
Saat disinggung soal penggantinya yang sesumbar akan merealisasikan keinginan Ahok, Tri Djoko mengingatkan penerusnya itu untuk memahami dulu kondisi Jakarta.
"Ya kita lihat buktinya saja," ujar Tri Djoko. Mantan Bupati Kepulauan Seribu itu mengingatkan, yang harus dipahami oleh penerusnya adalah perbedaan air dengan bagian lainnya yang ada di DKI Jakarta.
"Ini (air) bicara sistem, kita enggak bisa menyelesaikan seperti pembangunan rumah atau sekolah. Jadi banyak hal teknis yang harus dikerjakan dan semua harus ada sistem," tukasnya.
PILIHAN:
Pejabat Mundur, Anggota DPRD DKI Ini Sindir Ahok
Mendadak, Menko Polhukam Temui Ahok di Balai Kota DKI
"Saya sudah mau santai, sudah jadi orang bebas. Nanti akan pensiun nanti 1 Januari 2016," ujar Tri Djoko kepada wartawan, Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2015).
Menurut Tri dirinya sudah berusaha dengan baik selama bekerja sejak tahun 2015. Mulai dari sebelum menjadi Bupati Kepulauan Seribu, menjabat Bupati, kemudian menjadi Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta.
"Speed (kecepatan kerja) sama saja yang bisa saya lakukan tapi ini masalahnya yaitu masalah kepercayaan dari pimpinan. Jabatan kan amanah bukan hak, jadi kalau kayaknya pola pandangnya sudah beda ya buat apalagi, toh saya sudah waktunya (pensiun)," tukasnya.
Saat disinggung soal penggantinya yang sesumbar akan merealisasikan keinginan Ahok, Tri Djoko mengingatkan penerusnya itu untuk memahami dulu kondisi Jakarta.
"Ya kita lihat buktinya saja," ujar Tri Djoko. Mantan Bupati Kepulauan Seribu itu mengingatkan, yang harus dipahami oleh penerusnya adalah perbedaan air dengan bagian lainnya yang ada di DKI Jakarta.
"Ini (air) bicara sistem, kita enggak bisa menyelesaikan seperti pembangunan rumah atau sekolah. Jadi banyak hal teknis yang harus dikerjakan dan semua harus ada sistem," tukasnya.
PILIHAN:
Pejabat Mundur, Anggota DPRD DKI Ini Sindir Ahok
Mendadak, Menko Polhukam Temui Ahok di Balai Kota DKI
(ysw)