Pencopotan Lasro Marbun Dinilai Berlebihan
A
A
A
JAKARTA - Pencopotan Lasro Marbun dari Kepala Inspektorat DKI Jakarta dinilai sudah berlebihan. Karena, alasan pencopotan Lasro selama ini hanya takut penyalahgunaan kewenangan lantaran dia masih menjadi saksi dalam kasus uninterruptible power supply (UPS) anggaran 2014.
"Berlebihan lah, masa dia (Lasro) bisa mempengaruhi penyidikan. Lagian belum ada tuduhan apapun ke dia (Lasro)," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
Politikus Partai Gerindra ini menyakini, Lasro tidak terlibat dalam kasus UPS. Karena, selama ini itu baru sekadar dugaan saja. (Baca: Ini Kekhawatiran Ahok Bila Lasro Marbun Tidak Dicopot)
"Orang itu terlibat ada tingkatannya. Kalaupun dianggap terlibat itu baru dugaan, kedua tingkat keterlibatan sejauh mana. Ada yang terlibat langsung dan tidak langsung, ada yang tahu dan tidak. Terlibat langsung saya kira Lasro tidak mungkin," tuturnya.
Sekadar diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencopot Lasro Marbun dan Andi Baso Mappapoleonro pada Jumat 27 November 2015. Andi dicopot dari Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI.
Keduanya dicopot lantaran diduga terlibat dalam kasus pengadaan UPS di sekolah pada APBD-Perubahan 2014. Posisi Lasro sekarang diduduki Meri Ernahani.
Meri sebelumnya menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi. Sedangkan Andi Baso digantikan Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi DKI.
PILIHAN:
Ahok Klaim Selamatkan Uang Rp4,15 Triliun
"Berlebihan lah, masa dia (Lasro) bisa mempengaruhi penyidikan. Lagian belum ada tuduhan apapun ke dia (Lasro)," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (1/12/2015).
Politikus Partai Gerindra ini menyakini, Lasro tidak terlibat dalam kasus UPS. Karena, selama ini itu baru sekadar dugaan saja. (Baca: Ini Kekhawatiran Ahok Bila Lasro Marbun Tidak Dicopot)
"Orang itu terlibat ada tingkatannya. Kalaupun dianggap terlibat itu baru dugaan, kedua tingkat keterlibatan sejauh mana. Ada yang terlibat langsung dan tidak langsung, ada yang tahu dan tidak. Terlibat langsung saya kira Lasro tidak mungkin," tuturnya.
Sekadar diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencopot Lasro Marbun dan Andi Baso Mappapoleonro pada Jumat 27 November 2015. Andi dicopot dari Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI.
Keduanya dicopot lantaran diduga terlibat dalam kasus pengadaan UPS di sekolah pada APBD-Perubahan 2014. Posisi Lasro sekarang diduduki Meri Ernahani.
Meri sebelumnya menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi. Sedangkan Andi Baso digantikan Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi DKI.
PILIHAN:
Ahok Klaim Selamatkan Uang Rp4,15 Triliun
(mhd)