DPRD DKI Nilai Pencopotan Lasro Marbun Tak Masuk Akal
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai, pencopotan Lasro Marbun dari Kepala Inspektorat DKI Jakarta tidak masuk akal dan terlalu mengada-ada. Karena, keterlibatan Lasro dalam kasus pengadaan uninterruptiple power supply (UPS) di sekolah pada APBD-Perubahan 2014 belum terbukti.
"Pencopotan itu enggak adil. Karena Pak Lasro kan belum terbukti benar-benar terlibat kan," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini saat dihubungi, Selasa (1/12/2015). (Baca: Ini Kekhawatiran Ahok Bila Lasro Marbun Tidak Dicopot)
Pria yang biasa disapa Bang Sani ini mengatakan, alasan Gubernur Ahok mencopot Lasro karena ingin menunjukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kalau dirinya tidak mengamankan pejabat yang diduga terlibat kasus UPS. "Itu alasan (Ahok) yang mengada-ada," ujarnya.
Sekadar diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menstafkan Lasro Marbun dari Kepala Inspektorat DKI Jakarta. Ahok mengaku takur Lasro melakukan penyalahgunaan kewenangan jika masih menjabat sebagai Kepala Inspektorat.
Karena, kata Ahok, Lasro masih menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD-P 2014.
"Nanti jadi kelewatan (mis). Kalau inspektorat diperiksa dia (Lasro) bisa saja kasih rekomendasi kalau tidak ada temuan UPS, bisa saja seperti itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu 28 November 2015.
Kini posisi Lasro diduduki oleh Meri Ernahani. Meri sebelumnya menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi.
Sedangkan Andi Baso digantikan Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi DKI Jakarta. (Baca: Kasus UPS, Haji Lulung: Lasro Itu Biang Kerok)
PILIHAN:
Taufik Dukung Rencana Ahok
"Pencopotan itu enggak adil. Karena Pak Lasro kan belum terbukti benar-benar terlibat kan," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini saat dihubungi, Selasa (1/12/2015). (Baca: Ini Kekhawatiran Ahok Bila Lasro Marbun Tidak Dicopot)
Pria yang biasa disapa Bang Sani ini mengatakan, alasan Gubernur Ahok mencopot Lasro karena ingin menunjukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kalau dirinya tidak mengamankan pejabat yang diduga terlibat kasus UPS. "Itu alasan (Ahok) yang mengada-ada," ujarnya.
Sekadar diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menstafkan Lasro Marbun dari Kepala Inspektorat DKI Jakarta. Ahok mengaku takur Lasro melakukan penyalahgunaan kewenangan jika masih menjabat sebagai Kepala Inspektorat.
Karena, kata Ahok, Lasro masih menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD-P 2014.
"Nanti jadi kelewatan (mis). Kalau inspektorat diperiksa dia (Lasro) bisa saja kasih rekomendasi kalau tidak ada temuan UPS, bisa saja seperti itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu 28 November 2015.
Kini posisi Lasro diduduki oleh Meri Ernahani. Meri sebelumnya menjabat Asisten Deputi Gubernur Bidang Industri Perdagangan dan Transportasi.
Sedangkan Andi Baso digantikan Junaedi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dewan Pengurus Korpri Provinsi DKI Jakarta. (Baca: Kasus UPS, Haji Lulung: Lasro Itu Biang Kerok)
PILIHAN:
Taufik Dukung Rencana Ahok
(mhd)